Kunjungan ke Mariupol, yang dilakukan dua hari setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan sebuah perintah penangkapan terhadapnya, membuat Putin mencapai titik terdekatnya dari garis depan pertempuran sejak invasi dimulai.
ICC menuduh Putin secara pribadi bertanggung jawab atas langkah deportasi ilegal anak-anak Ukraina ke Federasi Rusia selama invasi. Perintah penangkapan Putin oleh ICC merupakan tindakan simbolis yang dapat semakin mengisolasi presiden Rusia itu.
Jatuhnya Mariupol adalah Kemenangan Besar Pertama Rusia
Jatuhnya Mariupol ke tangan Rusia setelah pertempuran panjang dan mematikan adalah kemenangan besar Rusia pertama setelah gagal merebut Kyiv pada fase awal perang dan beralih memfokuskan serangan ke bagian tenggara Ukraina.
Mariupol, di pesisir Laut Azov, hancur lebur menjadi puing yang terbakar setelah pertempuran yang berlangsung beberapa pekan. Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) menyatakan pengeboman sebuah rumah sakit bersalin di Mariupol pada awal invasi merupakan kejahatan perang.
Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah beberapa kali berkunjung ke medan pertempuran untuk memotivasi tentara Ukraina dan membicarakan strategi perang. Adapun Putin terus menetap di Kremlin saat menjalankan apa yang Rusia sebut sebagai operasi militer khusus tersebut.
Ukraina dan sekutunya menyatakan invasi Rusia, yang telah memasuki bulan ke-13, sebagai usaha pencaplokan daerah yang menyebabkan ribuan korban jiwa dan memaksa jutaan rakyat Ukraina mengungsi.
Ukraina Sebut Kunjungan Putin Seperti Pencuri
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pada Minggu 19 Maret 2023 menyindir kunjungan mendadak Presiden Vladimir Putin ke kota pelabuhan Mariupol, yang jatuh di bawah kendali Rusia tahun lalu. Lawatan yang terjadi pada Sabtu malam, "sebagaimana layaknya seorang pencuri."
“Seperti layaknya seorang pencuri, Putin mengunjungi Mariupol Ukraina, di malam hari. Pertama, lebih aman. Juga, kegelapan memungkinkan dia untuk menyoroti apa yang ingin dia tunjukkan, dan membuat kota yang benar-benar hancur oleh tentaranya dan beberapa penduduknya yang masih hidup jauh dari pandangan publik internasional, ”kata kementerian itu di Twitter.
SITA PLANASARI
Pilihan Editor: Alasan Rusia Sebut Surat Perintah Penangkapan Putin dari ICC Tidak Ada Artinya, Bahkan Seperti Tisu Toilet