TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mantan tentara AS bernama John McIntyre telah membelot ke Rusia. Ia mengklaim sengaja bergabung dengan pasukan Ukraina untuk mengumpulkan data intelijen yang sekarang digunakan untuk melawan Kyiv, menurut media Rusia.
John McIntyre, bertugas selama dua tahun di militer AS. Ia bergabung dengan jajaran Legiun Internasional Ukraina, bertempur dengan pasukan Kyiv sebelum membelot ke Moskow pada Februari 2023, menurut sebuah wawancara dengan media Rusia, RT.
Dalam wawancara itu, McIntyre membawa beberapa detail lain tentang masa lalunya. Dia membawa "kertas, file, intelijen, dan peta" ke Rusia, menurut jurnalis RT Murad Gazdiev, yang berbicara dengan McIntyre. "Dia menjadi bagian dari upaya perang Ukraina," kata Gazdiev.
"Itulah alasan pertama saya datang ke Ukraina," kata McIntyre kepada Gazdiev. "Saya seorang komunis, saya seorang anti-fasis, dan kita harus melawan fasisme di mana-mana." "Ketika saya datang ke Ukraina, saya tahu bahwa saya akan mencoba untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, apa pun yang akan membantu, dan membelot lintas lini," katanya.
Dalam video klip McIntyre yang diperlihatkan oleh RT, dia terlihat mengatakan, "Tuhan memberkati Ukraina, Tuhan memberkati Amerika." Ia berkata sambil memegang selembar kain bertuliskan "Z." Simbol tersebut secara luas dikaitkan dengan pasukan Rusia di Ukraina.
McIntyre mengatakan selama di Ukraina ia menyamar dan menjadi bagian dari mereka. "(Ukraina) memberi hormat Hitler, menginjak bendera Rusia," katanya.
Dia menyebut Ukraina sebagai pemerintahan Nazi. Dia mengatakan marah karena AS terus mendukung kepemimpinan Ukraina.
Menurut McIntyre, dia telah merencanakan untuk menyusup ke Batalyon Azov Ukraina sebelum meninggalkan negara itu. Batalyon Azov memulai hidup sebagai milisi sayap kanan, dan memakai lambang neo-Nazi sekitar periode 2014-2015. Batalyon tersebut kemudian diintegrasikan ke dalam Garda Nasional Ukraina.
McIntyre mengatakan dia merasa terdorong untuk beralih ke Rusia. "Pemerintah Ukraina dan Nazi yang mengendalikan pemerintah dan mengendalikan penduduk, Anda tahu, hal-hal yang mereka lakukan di Ukraina kepada rakyat Rusia, mereka perlu dibicarakan. Mereka harus dihentikan, kita harus melawan Nazi," katanya.
Ketika ditanyai tentang para pejuang asing yang menghabiskan waktu berbulan-bulan dengannya, McIntyre menjawab bahwa banyak yang telah meninggalkan negara itu. "Beberapa karena mereka menyadari kenyataan perang ini, beberapa terluka, beberapa terbunuh. Mereka memilih untuk datang dan berjuang untuk fasis; mereka memilih untuk datang dan berjuang untuk Nazi," ujarnya.
McIntyre mengatakan kepada outlet Rusia, bahwa dia meninggalkan legiun Ukraina setelah disebut sebagai pelapor.Dia melarikan diri ke kota pelabuhan Laut Hitam Odesa, sebelum tiba di Moskow melalui Istanbul. Belum ada konfirmasi baik dari pihak Rusia maupun Ukraina soal John McIntyre.
NEWSWEEK | BUSINESS INSIDER
Pilihan Editor: Kota Paris Bau Busuk, Berton-ton Sampah Tak Diangkut Petugas Gara-gara Mogok