Dalam kesempatan terpisah Royal Canadian Mounted Police (RCMP) mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan media yang mengutip badan intelijen tentang dugaan campur tangan China dalam pemilihan umum.
Kepolisian Kanada mengatakan penyelidikan tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah ada pelanggaran terhadap Undang-Undang Keamanan informasi.
Juru bicara RCMP Robin Percival mengatakan pihaknya telah membuka investigasi tentang dugaan pelanggaran UU Keamanan Informasi terkait laporan media belakangan ini.
"Penyelidikan itu tidak difokuskan pada badan keamanan mana pun," kata dia dalam pernyataan.
UU Keamanan Informasi, yang sebelumnya dikenal sebagai UU Rahasia Resmi, mengatur perlindungan terhadap informasi sensitif pemerintah.
Wakil Menteri Keselamatan Publik Kanada Shawn Tupper mengatakan di depan komite parlemen pekan lalu bahwa RCMP tidak sedang menyelidiki apa pun tentang campur tangan China.
Pernyataan RCMP pada Senin itu menunjukkan penyelidikan mereka hanya fokus pada kebocoran informasi.
Badan intelijen Kanada juga sedang melakukan penyelidikan tentang informasi rahasia yang bocor ke media, kata direkturnya, David Vigneault, kepada komite parlemen pekan lalu.
Trudeau dan para pejabat keamanan Kanada telah mengakui adanya upaya campur tangan oleh China itu, tetapi mereka bersikeras bahwa hasil pemilu tidak terpengaruh. Mereka juga tidak mengonfirmasi laporan media tersebut.
China membantah semua tuduhan interferensi itu dan mengatakan tidak berkepentingan mencampuri urusan dalam negeri Kanada.
Tuduhan tentang skema rahasia China untuk ikut campur dalam urusan Kanada telah menambah lapisan kerumitan pada hubungan diplomatik yang tegang antara kedua negara.
Ketegangan antara kedua negara meningkat pada akhir 2018 ketika polisi Kanada menahan seorang eksekutif perusahaan teknologi China Huawei Technologies. Beijing kemudian menangkap dua warga Kanada atas tuduhan mata-mata. Ketiganya dibebaskan pada 2021.
Pilihan Editor: China Buka Suara Usai Xi Jinping Marah ke PM Kanada, Apa Katanya?
REUTERS