TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dianugerahi Medali Keberanian oleh pemerintah Rusia. Dia berhasil menyelamatkan dua teman perempuannya dari serangan tentara Ukraina.
Bocah asal Bryansk, Rusia itu selamat meski terluka dari serangan mematikan tentara Ukraina. Menurut pejabat Rusia dalam saluran Telegram, dua kelompok sabotase secara ilegal menyeberang dari Ukraina ke wilayah Bryansk pada Kamis, 2 Maret 2023. Serangan itu menewaskan dua warga sipil dan melukai beberapa prajurit Rusia serta Fyodor yang masih berusia 10 tahun.
Pejabat Ukraina menolak tuduhan bahwa kelompok itu adalah orang Ukraina. Mereka menyebut seluruh insiden itu sebagai provokasi oleh Rusia.
Saat kejadian, Fyodor sedang bepergian dengan dua anak lainnya di dalam mobil. Saat itu mobil yang mereka tumpangi ditembaki oleh para tersangka penyabot, hingga para korban menderita luka tembak di dada. Kini para korban telah dirawat di rumah sakit.
Komite Investigasi, badan yang bertugas menyelidiki kasus kriminal serius di Rusia, mengatakan bahwa Fyodor telah menunjukkan kepahlawanan dan ketidakegoisan dalam tindakan selama serangan itu. "Fyodor bisa kabur dengan cepat, tapi dia tidak meninggalkan gadis-gadis yang lebih muda dan membantu mereka keluar dari mobil melalui pintu belakang dan kemudian menyuruh mereka lari ke hutan," kata pernyataan itu.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Jumat, 3 Maret 2023, bahwa langkah-langkah akan diambil untuk mengamankan wilayah perbatasan Rusia dari setiap serangan dari Ukraina.
Pada Jumat, 3 Maret 2023, Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia dilanda serangan teroris di wilayah Bryansk selatan yang berbatasan dengan Ukraina. Ia bersumpah untuk menghancurkan apa yang disebutnya sebagai kelompok sabotase Ukraina yang menembaki warga sipil.
Layanan keamanan FSB Rusia mengatakan nasionalis Ukraina telah melewati perbatasan. “Untuk menghindari korban sipil dan kerusakan infrastruktur sipil, musuh telah didorong ke wilayah Ukraina," kata dinas keamanan domestik dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia.
Namun sabotase itu dibantah oleh Ukraina. Penasihat senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Mykhailo Podolyak, mengatakan di Twitter: "Cerita tentang kelompok sabotase Ukraina di RF (Federasi Rusia) adalah provokasi klasik yang disengaja."
THE MOSCOW TIMES | AL JAZEERA
Pilihan Editor: Raisi Curigai Musuh Iran Ada di Balik Keracunan Ratusan Siswi