TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Rusia melakukan serangan berkelanjutan di kota Bakhmut, Ukraina timur, sementara pesawat Ukraina melancarkan tiga serangan di area konsentrasi pasukan Rusia, Selasa malam, 28 Februari 2023.
Bakhmut, yang selama berbulan-bulan menjadi fokus serangan Rusia dan pertahanan Ukraina, sudah tidak berbentuk. Kota kecil yang tadinya dihuni 70 ribu orang ini sudah hancur lebur.
"Bagian tersulit, seperti sebelumnya, adalah Bakhmut dan pertempuran yang penting untuk pertahanan kota," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato video Selasa malam.
“Rusia pada umumnya tidak memperhitungkan orang dan mengirim mereka dalam gelombang konstan melawan posisi kami, intensitas pertempuran semakin meningkat,” kata Zelensky.
Bagi Rusia, penguasaan Bakhmut akan membuka jalan untuk merebut pusat kota terakhir yang tersisa di provinsi industri Donetsk.
Meskipun sebagian besar serangan Rusia difokuskan pada Bakhmut dan beberapa kota serta desa di Donetsk, militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia menembaki lebih dari 20 permukiman di wilayah utara Chernihiv, Sumy, dan Kharkiv.
Di Washington, pejabat senior pertahanan AS Colin Kahl mengatakan pada sidang kongres bahwa, Ukraina harus berjuang keras menahan laju pasukan Rusia. Namun ia menyatakan Rusia tidak akan membuat keuntungan teritorial yang signifikan dalam waktu dekat.
"Anda mungkin melihat sebagian kecil wilayah berpindah tangan dalam beberapa minggu dan bulan mendatang. Saya tidak berpikir bahwa ada sesuatu yang saya lihat yang menunjukkan bahwa Rusia dapat menyapu seluruh Ukraina dan membuat keuntungan teritorial yang signifikan kapan saja di tahun depan atau lebih," kata Colin Kahl.
Kahl membuat pernyataan selama dengar pendapat yang berfokus pada pengawasan hampir $32 miliar bantuan militer yang diberikan pemerintahan Presiden Joe Biden ke Ukraina sejak invasi Rusia setahun lalu, termasuk drone, sistem artileri jarak jauh, dan kemampuan pertahanan udara.
Beberapa Republikan - yang partainya menguasai DPR, skeptis tentang dana yang dikirim ke Zelensky. Beberapa anggota partai yang bersekutu erat dengan mantan Presiden Donald Trump telah menyerukan diakhirinya bantuan tersebut, meskipun para pemimpin partai di Kongres kembali melanjutkan dukungan untuk Kyiv.
Ukraina mencari bantuan senjata untuk melindungi diri dari gelombang serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia yang di musim dingin merusak jaringan listrik dan infrastruktur lainnya, menewaskan ratusan warga sipil dan menyebabkan jutaan orang tanpa listrik atau air.
Sebagai bagian dari penyelidikan apakah serangan itu bertentangan dengan konvensi Jenewa tentang konflik militer, jaksa tinggi Pengadilan Kriminal Internasional, Karim Khan berada di Ukraina pada hari Selasa.
"Umumnya kita melihat dengan jelas sebuah pola, saya pikir, dalam hal jumlah, skala dan luasnya serangan terhadap jaringan listrik Ukraina dan kita perlu melihat mengapa itu terjadi; apakah mereka target yang sah atau tidak?" kata Khan kepada wartawan di kota Vyshhorod di utara ibu kota Kyiv.
Rusia mengatakan serangannya sah yang ditujukan untuk melemahkan militer musuh, tetapi Ukraina menganggapnya sebagai alat untuk mengintimidasi publik.
Zelensky, berbicara setelah bertemu Khan, mengatakan pengadilan memiliki peran "bersejarah" dalam membawa keadilan atas kejahatan yang dilakukan dalam perang dan memastikan keamanan jangka panjang.
Pilihan editor: Tesla Buka Kantor dan Showroom di Malaysia
REUTERS