TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menandai peringatan pertama invasi Rusia berskala besar, Jumat, 24 Februari 2023, dengan pesan tantangan yang suram, mengatakan “kita akan mengalahkan semua”.
Dalam sebuah video yang dirilis kepada media dan berjudul “tahun tak terkalahkan", presiden berusia 45 tahun ini duduk di sebuah meja dan mengenang bagaimana ia berpidato kepada rakyat Ukraina setahun lalu dalam sebuah pernyataan yang tergesa-gesa, karena Kyiv dan dunia terkejut dengan aksi perang Rusia.
“Setahun lalu di hari ini, dari tempat yang sama sekitar pukul tujuh pagi hari, saya berpidato di hadapan Anda dengan pernyataan singkat, yang berlangsung hanya 67 detik,” katanya dalam sebuah pidato berdurasi 15 menit, diiringi musik khidmat sebagai latar belakang.
“…kita kuat. Kita siap untuk apa pun. Kita akan mengalahkan semua orang. Beginilah segalanya berawal pada 24 Februari 2022. Hari terpanjang dalam hidup kita. Hari tersulit dalam sejarah terbaru kita. Kita bangun pagi dan sejak itu tidak pernah tidur lagi.”
Para pejabat militer barat memperkirakan jumlah korban dari kedua belah pihak dari konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua lebih dari 100.000 terbunuh atau terluka. Puluhan ribu warga sipil juga tewas, sementara jutaan orang pergi menghindari ancaman perang.
“Hampir setiap orang setidaknya memiliki satu kontak di telepon mereka yang tidak akan pernah mengangkat telepon lagi,” kata Zelensky. "Ia yang tidak akan menjawab SMS ‘Apa kabarmu?’ Dua kata sederhana ini memiliki arti baru selama tahun perang.”
Pasukan Ukraina mencegah sebuah kemenangan kilat di awal 2022, dan konflik, yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus”, telah menjadi salah satu perang parit yang paling keras di timur dan selatan. Dengan pemimpin kedua negara yang tidak menunjukkan tanda-tanda mundur, prospek akhir perang dalam waktu dekat tampaknya suram.
Zelensky, yang berperan penting dalam mengumpulkan bantuan keuangan dan militer dari seluruh dunia untuk menjaga pertahanan Ukraina dalam menghadapi pasukan yang jauh lebih besar, memuji rakyatnya.
“Kita menjadi satu tentara besar,” katanya. “Kita menjadi satu tim di mana seseorang menemukan, yang lain mengemas, yang lain lagi membawa, tetapi semua orang berkontribusi.”
Ia menggambarkan 2022 sebagai tahun ketahanan, keberanian, rasa sakit, dan persatuan.
“Kesimpulan utamanya adalah bahwa kita bertahan. Kita tidak dikalahkan. Dan kita akan melakukan segalanya untuk menang tahun ini!”
REUTERS
Pilihan Editor: Parlemen Israel Setujui RUU Larangan Perawatan Medis Tahanan Palestina