Agen Khusus FBI yang ditugaskan ke Tim Tanggap Bukti biro siap untuk memproses materi yang diambil dari balon Cina yang ditembak jatuh oleh jet militer AS di lepas pantai Carolina Selatan, dalam gambar ini dirilis oleh FBI di Washington, AS 9 Februari 2023. Presiden Joe Biden, yang mendapat kecaman dari beberapa anggota parlemen, karena ia tidak melihat balon mata-mata Cina yang transit di Amerika Serikat. FBI/Handout via Reuters
Pejabat AS mengidentifikasi objek pertama sebagai balon pengintai milik Cina dan menembak jatuh di lepas pantai South Carolina pada 4 Februari. Pada Jumat, objek kedua ditembak jatuh di atas es laut dekat Deadhorse, Alaska.
Sementara objek ketiga dihancurkan di atas Yukon, Kanada pada Sabtu, dan penyelidik masih mencari serpihannya. "Keamanan warga adalah prioritas utama kami dan itulah mengapa saya membuat keputusan untuk menembak jatuh objek tak dikenal itu," kata Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau kepada wartawan, Minggu.
Kawasan Amerika Utara telah mewaspadai penyusupan udara menyusul kemunculan balon udara Cina berwarna putih yang menarik perhatian di atas langit Amerika awal bulan ini.
Balon setinggi 60 meter itu - yang dituduh Amerika digunakan Beijing untuk memata-matai Amerika Serikat - menyebabkan insiden internasional, serta membuat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan perjalanan ke Cina hanya beberapa jam menjelang keberangkatan.
Pejabat Pentagon mengatakan mereka memperketat pengawasan radar sejak saat itu. Kekhawatiran terhadap masalah pengawasan membuat pejabat AS waspada dan hanya dalam jangka dua kali dalam 24 jam, pejabat AS menutup wilayah udara, meski dibuka lagi tidak lama kemudian.
Pada Minggu, Administrasi Penerbangan Federal secara singkat menutup ruang di atas Danau Michigan. Pada Sabtu, militer AS mengerahkan jet tempur di Montana untuk menyelidiki anomali radar di sana.
Cina menyangkal balon pertama digunakan untuk pengawasan dan mengatakan itu adalah pesawat penelitian sipil. Mereka mengutuk Amerika Serikat karena menembak jatuh balon itu di lepas pantai South Carolina pada Sabtu lalu.
Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer mengatakan kepada penyiar AS ABC bahwa dua objek terbaru adalah balon yang lebih kecil daripada yang sebelumnya. Gedung Putih hanya mengatakan bahwa objek yang baru saja ditembak jatuh "tidak mirip" dengan balon Cina, menyatakan bahwa deskripsi Schumer tentang balon tersebut "jauh lebih kecil".
"Kami tidak akan menguraikan mereka dengan pasti sampai kami dapat mengumpulkan puing-puing, seperti yang sedang kami lakukan," kata seorang juru bicara Gedung Putih.
Otoritas di Kanada yang berupaya mengumpulkan puing-puing dari objek yang ditembak jatuh di atas Yukon, menghadapi tantangan karena wilayah tersebut adalah wilayah berpenduduk jarang di ujung barat laut Kanada, berbatasan dengan Alaska.
Pilihan Editor: Heboh Balon Mata-mata, AS Tembak Jatuh Lagi Objek Tak Dikenal di Langit Alaska
Al JAZEERA | REUTERS