TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan mengeksplorasi pengambilan tindakan terhadap entitas-entitas terkait militer China yang mendukung penerbangan balon mata-mata di wilayah udara AS pekan lalu, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri, Kamis, 9 Februari 2023.
Washington yakin bahwa pembuat balon China, yang ditembak oleh militer AS pekan lalu di Pantai Timur AS, memiliki “hubungan langsung” dengan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) kata pejabat kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
FBI, yang memimpin upaya-upaya untuk menganalisis sia-sisa balon yang ditemukan, mengatakan kepada wartawan dalam sebuah acara pengarahan bahwa mereka hanya menemukan bukti fisik yang sangat terbatas dan tidak memiliki informasi cukup untuk mengakses kapabilitasnya.
“Masih sangat dini bagi kami dalam proses ini, dan bukti yang ditemukan dan dibawa ke FBI sangat terbatas,” kata kantor biro tersebut.
Secara terpisah, Kamis, berbicara dalam rapat dengar pendapat Komisi Hubungan Luar Negeri Senat, Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman menyorot penerbangan balon China sebagai tanda baru dari upaya-upaya Beijing untuk membentuk kembali tatanan internasional.
“Tindakan tidak bertanggung jawab ini menampilkan secara penuh apa yang telah lama kita kenali: bahwa China telah menjadi lebih represif di dalam negeri dan lebih agresif di luar negeri," kata Sherman dalam sidang tersebut.
Sherman mengatakan Washington akan terus memblokade China dari menggunakan teknologi AS untuk memajukan modernisasi militernya.
“China adalah satu-satunya pesaing dengan niat dan cara untuk membentuk kembali tatanan internasional,” kata Sherman, sambil menambahkan pelanggaran kedaulatan AS dan undang-undang internasional lewat balon tersebut adalah “contoh terbaru dari realitas tersebut.”
Pemandangan balon China yang melayang di atas Amerika Serikat pekan lalu menyebabkan kemarahan politik di Washington dan mempertajam fokus pada tantangan yang diajukan China terhadap Amerika Serikat dan sekutunya.
Para legislator Demokrat dan Republik mengkritik tajam militer AS dan pemerintahan Biden karena gagal menembak balon tersebut ketika pertama kali memasuki wilayah udara AS, dan bahkan menunggu satu minggu untuk melakukannya. DPR memberikan suara 419-0 untuk resolusi yang mengutuk China untuk serbuan balon itu. Mereka menuntut informasi yang lebih banyak dari Pemerintahan Biden tentang insiden tersebut.
Dalam pernyataan yang dirilis Departemen Luar Negeri, pejabat senior tersebut mengatakan pembuat balon itu memiliki hubungan langsung dengan militer China dan vendor yang disetujui PLA. Pernyataan itu tidak merinci tindakan apa yang sedang dipertimbangkan Washington.
Perusahaan tersebut juga mengiklankan produk-produk balon di situsnya dan menayangkan video-video dari penerbangan-penerbangan sebelumnya, yang tampaknya terbang di atas wilayah udara AS dan negara-negara lain, kata pejabat itu, tanpa menyebut nama perusahaan tersebut.
China telah melakukan penerbangan pengintaian yang sama di atas lebih dari 40 negara di lima benua, kata pejabat. Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan bahwa }aktivitas itu telah terjadi selama beberapa tahun.”
REUTERS
Pilihan Editor: Kisah Tariq Haidar, Balita yang Selamat dari Gempa Turki