TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas dalam ledakan di masjid Pakistan bertambah menjadi 87 orang pada Selasa 31 Januari 2023, kata seorang pejabat rumah sakit seperti dilansir Reuters. Ini sehari setelah salah satu serangan terbesar di negara Asia Selatan itu.
Baca juga: Korban Tewas Bom Bunuh Diri di Pakistan Jadi 61, Mayat Polisi Bergelimpangan
Pejabat rumah sakit Mohammad Asim mengatakan bahwa 87 orang tewas. Sementara 57 orang dirawat, tujuh di antaranya dalam kondisi kritis.
Serangan itu terjadi di salah satu daerah yang paling dibentengi di kota Peshawar barat laut, yang menampung kantor polisi dan departemen anti-terorisme.
Pengebom itu meledakkan dirinya tak lama setelah ratusan jemaah berbaris untuk melaksanakan salat Zuhur, yang terbaru dalam serangkaian serangan yang menargetkan polisi.
Petugas polisi setempat Zafar Khan mengatakan dampak ledakan menyebabkan atap masjid ambruk, melukai puluhan orang.
Seorang korban selamat, petugas polisi berusia 38 tahun, Meena Gul, mengatakan dia berada di dalam masjid selama ledakan. “Saya tidak tahu bagaimana bisa selamat tanpa cedera,” katanya.
Dia mendengar tangisan dan jeritan setelah bom meledak, menambahkan ada lebih dari 150 jemaah di dalam masjid ketika bom meledak.
Kepala Staf Angkatan Darat (COAS) Pakistan Asim Munir dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengunjungi orang yang terluka, setelah ledakan bom bunuh diri di sebuah masjid, di sebuah rumah sakit di Peshawar, Pakistan 30 Januari 2023. Prime Minister's Office/Handout via REUTERS
Perdana Menteri Shahbaz Sharif mengutuk pemboman itu dalam sebuah pernyataan, sebelum memerintahkan pihak berwenang untuk memastikan perawatan medis terbaik bagi para korban. Dia juga berjanji akan "menindak tegas" para pelaku.
Mantan Perdana Menteri Imran Khan menggambarkan pemboman itu sebagai "serangan bunuh diri teroris".
"Doa & belasungkawa saya untuk keluarga korban," kata mantan perdana menteri di Twitter."Sangat penting kita meningkatkan pengumpulan intelijen kita & melengkapi pasukan polisi kita dengan benar untuk memerangi ancaman terorisme yang semakin meningkat."
Taliban Pakistan biasanya dicurigai melakukan serangan semacam itu di negara itu, setelah mengklaim pemboman serupa di masa lalu. Namun, kali ini Taliban Pakistan, yang dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), payung kelompok Islam Sunni dan sektarian, membantah bertanggung jawab.
Baca juga: Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Tewaskan 32, Polisi Menjadi Target
REUTERS | SKY NEWS