Potongan video yang memperlihatkan Tyre Nichols, seorang pria kulit hitam berusia 29 tahun duduk di pinggir jalan setelah dipukuli oleh petugas Departemen Kepolisian Memphis , dan meninggal dunia tiga hari kemudian. 27 Januari 2023. Memphis Police Department/Handout via REUTERS
Kepala kepolisian Memphis Cerelyn Davis dan para pengacara untuk keluarga Nichols yang telah menyaksikan video itu sebelum dirilis, memperingatkan bahwa rekaman itu brutal dan mungkin akan memicu kemarahan, sambil meminta publik untuk tetap tenang.
"Anda akan menyaksikan tindakan-tindakan yang melanggar kemanusiaan,” kata Davis kepada CNN dalam menggambarkan rekaman itu.
Ketika video itu pertama kali muncul dan ditayangkan di CNN dan media berita lain, gambar-gambar televisi menunjukkan sekumpulan besar pemrotes berkumpul di Memphis, meneriakkan, “tidak ada keadilan, tidak ada kedamaian” dan membawa poster-poster yang bertuliskan “Rakyat menuntut: Akhiri Teror Polisi." Para pendemo tampaknya memblokir lalu lintas di satu titik.
“Tak ada ibu yang harus mengalami apa yang saya alami saat ini, tak ada ibu, yang kehilangan anaknya dengan cara kekerasan seperti saya kehilangan anak saya,” kata ibu Nichols, RowVaughn Wells, Jumat.
Dibesarkan di Sacramento, California, Nichols pindah sebelum pandemi virus corona ke kawasan Memphis, di mana ia tinggal bersama ibu dan ayah tirinya. Ia bekerja di FedEx, dan setiap hari pulang ke rumah untuk istirahat dan menyantap makanan yang disiapkan ibunya.
BIDEN BERBICARA KEPADA KELUARGA
Keluarga Nichols dan Presiden Joe Biden meminta kepada para pemrotes untuk tetap damai di Memphis, sebuah kota berpenduduk 628.000 di mana hampir 65% warganya berkulit hitam.
Biden berbicara kepada RowVaughn Wells and Rodney Wells, ayah tiri Nichols, Jumat sore untuk menyatakan belasungkawanya, kata Gedung Putih.
Kematian Nichols menandai contoh terakhir yang paling disorot tentang petugas polisi yang dituduh menggunakan kekuatan berlebihan dalam kematian orang-orang berkulit hitam dan minoritas dalam tahun-tahun terakhir. Perilaku ini telah dikutuk oleh publik sebagai rasisme sistemik dalam sistem pengadilan kriminal di Amerika Serikat.
REUTERS
Baca Juga:Polisi Amerika Menahan Perempuan yang Diduga Menikam Mahasiswa Arab Saudi hingga Tewas