TEMPO.CO, Jakarta - Mantan komandan kelompok tentara bayaran Grup Wagner yang bertempur di Ukraina, melarikan diri ke Norwegia dan mencari suaka karena takut keselamatannya setelah menyaksikan pembunuhan dan penganiayaan terhadap tahanan Rusia yang dibawa ke garis depan.
Andrei Medvedev, yang bergabung dengan Wagner pada 6 Juli 2022 dengan kontrak empat bulan, mengatakan dalam video yang diposting oleh kelompok hak asasi Gulagu.net pada Selasa, 17 Januari 2023, bahwa dia melintasi perbatasan Arktik utara ke Norwegia sebelum ditahan oleh polisi Norwegia.
Medvedev, seorang yatim piatu yang bergabung dengan tentara Rusia dan menjalani hukuman penjara sebelum pindah ke Wagner, mengatakan dia telah menyelinap pergi dari kelompok itu setelah menyaksikan pembunuhan para pembelot dari Wagner yang ditangkap.
"Saya takut mati dalam penderitaan," kata Medvedev kepada Vladimir Osechkin, pendiri kelompok hak asasi Gulagu.net, yang mengatakan telah membantu Medvedev meninggalkan Rusia setelah dia mendekati kelompok itu karena takut keselamatan jiwanya.
Dia mengaku melintasi perbatasan bersalju, memanjat melalui pagar kawat berduri dan menghindari patroli perbatasan yang menggunakan anjing, dan mendengar penjaga melepaskan tembakan saat dia berlari melalui hutan dan melewati es tipis ke Norwegia.
Polisi Norwegia setempat mengatakan seorang warga negara asing ditangkap pada Kamis malam ketika melintasi perbatasan Rusia-Norwegia secara ilegal, di utara Lingkaran Arktik, dan sedang mencari suaka.
Pengacaranya dari Norwegia mengatakan Medvedev sekarang berada di "daerah Oslo" tetapi tidak memberikan perincian. "Yang penting baginya (Medvedev) adalah otoritas imigrasi mengklarifikasi statusnya sesegera mungkin," kata pengacara Brynjulf Risnes kepada Reuters.
Kripos, dinas polisi kriminal nasional Norwegia yang bertanggung jawab untuk menyelidiki kejahatan perang, mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya akan memeriksa Medvedev.
"Dia sendiri telah menjelaskan bahwa dia adalah bagian dari grup Wagner dan menarik bagi Kripos untuk mendapatkan informasi tentang periode ini," kata Kripos dalam sebuah pernyataan.
"Medvedev berstatus sebagai saksi."
Risnes mengatakan Medvedev belum berbicara dengan polisi keamanan Norwegia, PST, dan belum ada kesepakatan untuk wawancara. "Saya yakin itu akan menjadi pertanyaan di beberapa titik," kata Risnes, yang menolak mengatakan di mana Medvedev bertempur di Ukraina.
"Dia mengatakan dia telah mengambil bagian dalam pertempuran, yang dia katakan adalah situasi pertempuran yang jelas ..., dan bahwa dia tidak melakukan kontak dengan warga sipil," kata Risnes.
Tanggapan Wagner
Pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan Medvedev telah bekerja di unit Wagner Norwegia dan telah "menganiaya tahanan".
"Hati-hati, dia sangat berbahaya," kata Prigozhin dalam pernyataan yang dikeluarkan juru bicaranya. Dia tidak membahas klaim pembunuhan atau penganiayaan terhadap tahanan dalam pernyataan itu.
Dalam wawancara dengan Gulagu, Medvedev mengatakan dia menjadi tidak puas setelah kontraknya berulang kali diperpanjang oleh Wagner tanpa persetujuannya. Dia berkata bahwa dia telah menyaksikan pembunuhan dan penganiayaan terhadap tahanan Rusia yang dibawa ke garis depan oleh Wagner.
Medvedev mengatakan korban banyak jatuh setelah Wagner mulai mengirim tahanan dalam jumlah besar ke front Ukraina pada paruh kedua tahun 2022. Dinas keamanan internal Wagner memberikan hukuman berat, kata Medvedev.
Dia mengatakan seorang pria pada bulan November dieksekusi dengan palu godam.
Pernyataan Wagner tidak membahas laporan hukuman dan kerugian medan perang Medvedev, atau bahwa kontraknya berulang kali diperpanjang.
Prigozhin mengatakan Wagner adalah kekuatan tempur yang efektif karena memiliki pengalaman medan perang yang luas, persediaan yang baik, memiliki sistem komando meritokratis di mana semua dapat berkontribusi, dan "disiplin paling keras".
Rusia mengirim puluhan ribu angkatan bersenjata ke Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus" untuk "denazifikasi" tetangganya dan melindungi keamanan Rusia.
REUTERS