Menteri Israel Sebut Yahudi Berhak di Al Aqsa
Kecaman atas kunjungan Menteri Israel Itamar Ben-Gvir ke Masjid Al Aqsa juga diungkapkan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania dan Palestina. Kunjungan itu, menurut para pemimpin Palestina adalah provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kunjungan hari Selasa oleh Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir berisiko memicu ketegangan dengan warga Palestina. Kelompok Hamas memperingatkan bahwa tindakan seperti itu akan melewati garis merah.
Ben-Gvir, yang terlihat di situs tersuci ketiga Islam di bawah pengamanan ketat pada Selasa. Dia mengatakan, "Pemerintah kami tidak akan menyerah pada ancaman Hamas."
Pemimpin sayap kanan Israel telah lama menyerukan akses Yahudi yang lebih besar ke situs suci, yang dipandang oleh Palestina sebagai provokatif. Tindakan itu dipandang sebagai langkah Israel untuk mengambil kendali penuh atas kompleks tersebut. Para rabi terkemuka melarang orang Yahudi berdoa di tempat itu.
Ben-Gvir menulis di Twitter setelah kunjungannya bahwa situs tersebut terbuka untuk semua orang. "Jika Hamas berpikir bahwa jika itu mengancam saya, itu akan menghalangi saya, mereka harus memahami bahwa waktu telah berubah," tulisnya di Twitter.
Ofir Gendelman, yang telah lama menjabat sebagai juru bicara berbahasa Arab Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, merilis sebuah video yang mengatakan bahwa situasi benar-benar tenang di tempat suci setelah kepergian Ben-Gvir.
Kunjungan tersebut tampaknya telah diperhitungkan untuk menghindari konfrontasi langsung dengan warga Palestina. Ben-Gvir datang pagi-pagi sekali, dan sehari setelah ia mundur dari rencana semula untuk menghindari pertemuan dengan warga Palestina di lokasi tersebut.