TEMPO.CO, Jakarta - Uni Emirat Arab dan China telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk bertemu secara terbuka, mengenai perkembangan terakhir di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Pertemuan digelar usai Menteri Israel masuk ke situs suci tersebut. Menurut para diplomat pada Selasa, 3 Januari 2022, pertemuan kemungkinan akan digelar pada Kamis.
Baca: Menteri Yahudi Nekat Masuk Al-Aqsa, Hamas dan Palestina Geram
Menteri keamanan nasional Israel Itamar Ben-Gvir secara singkat mengunjungi kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem pada Selasa. Masjid Al Aqsa adalah sebuah situs yang juga dihormati oleh orang Yahudi. Hal ini membuat marah orang Palestina dan menuai banyak kecaman dari seluruh dunia.
AS yang merupakan sekutu terdekat Israel juga mengungkapkan keprihatinan mendalam atas perkembangan terakhir. "Kami sangat prihatin dengan setiap tindakan sepihak yang berpotensi memperburuk ketegangan. Kami ingin melihat yang sebaliknya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.
"Amerika Serikat berdiri teguh untuk pelestarian status quo bersejarah sehubungan dengan situs suci di Yerusalem." Ned Price menambahkan bahwa setiap tindakan sepihak yang melemahkan status quo tidak dapat diterima.
Bagi umat Islam, Masjid Al Aqsa mewakili situs tersuci ketiga di dunia. Orang Yahudi menyebut daerah itu Temple Mount, dengan mengatakan bahwa itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Masjid Al Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Israel telah menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980, langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.