TEMPO.CO, Jakarta - Buruh kereta api Inggris memulai tahun baru dengan pemogokan selama seminggu pada Selasa, 3 Januari 2023. Aksi itu mengganggu jutaan penumpang yang baru kembali ke pekerjaannya.
"Akibat aksi industri, akan ada pengurangan layanan kereta api secara signifikan hingga Minggu 8 Januari. Kereta akan lebih sibuk dan kemungkinan akan mulai lebih lambat dan selesai lebih awal, dan tidak akan ada layanan sama sekali di beberapa tempat," kata Network Rail dalam pernyataan.
Saat ini merupakan keresahan pekerja terburuk di Inggris sejak Margaret Thatcher berkuasa pada 1980-an. Aksi mogok disebabkan lonjakan inflasi mengikuti pertumbuhan upah yang stagnan selama lebih dari 10 tahun, yang membuat banyak pekerja tidak mampu memenuhi kebutuhan.
Pemogokan kereta api berulang telah melumpuhkan jaringan dalam beberapa bulan terakhir. Sementara perawat, staf bandara, paramedis, dan pekerja pos juga bergabung, menuntut gaji yang lebih tinggi untuk mengimbangi inflasi tertinggi dalam 40 tahun, mencapai 10,7 persen pada bulan November 2022. Para guru akan melakukan pemogokan di Skotlandia minggu depan.
Pemerintah Inggris mengakui tidak mampu memberi pekerja sektor publik kenaikan sesuai dengan inflasi, Ini artinya tidak ada akhir yang terlihat dari apa yang disebut sebagai "musim dingin ketidakpuasan" baru sehubungan dengan pertempuran industri yang mencengkeram Inggris pada akhir 1970-an.
Jajak pendapat YouGov yang diterbitkan pada Desember menemukan dua pertiga warga Inggris mendukung pemogokan perawat. Mayoritas dari mereka yang disurvei mengatakan pemerintah paling disalahkan atas tindakan tersebut. Perdana Menteri Rishi Sunak dapat menderita jika gangguan tersebut berlangsung hingga 2023.
Mick Lynch, kepala serikat kereta api RMT, mengatakan pemerintah tampaknya puas dengan pemogokan yang terus berlanjut. "Semua pihak yang terlibat tahu apa yang perlu dilakukan untuk mendapatkan penyelesaian, tapi pemerintah memblokirnya," kata Lynch kepada BBC.
Adapun pemerintah telah meminta pimpinan serikat pekerja untuk kembali ke meja perundingan, menyadari bahwa pemogokan tersebut berdampak besar pada bisnis yang bergantung pada komuter, seperti kedai kopi dan pub di pusat kota.
"Satu-satunya cara Anda menyelesaikan kesepakatan adalah dengan membawa serikat pekerja dan pengusaha ke meja perundingan dan bukan di jalur demo dan itulah yang ingin saya lihat terjadi," kata Menteri Transportasi Mark Harper kepada Times Radio.
REUTERS