TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan dari negara-negara anggota Uni Eropa akan melakukan rapat pada Rabu, 4 Januari 2023, untuk menanggapi ihwal lonjakan infeksi Covid-19 di Cina. Sebelumnya pada Desember 2022, sudah pernah dilakukan pembahasan perihal ini, namun berakhir tanpa keputusan.
"Ada pertemuan Tanggap Krisis Politik Terpadu yang dijadwalkan pada Rabu, 4 Januari, untuk pembaruan situasi Covid-19 di Cina dan untuk membahas kemungkinan langkah-langkah Uni Eropa yang akan diambil secara terkoordinasi," kata Juru Bicara Kepresidenan Swedia di Dewan Uni Eropa, Senin, 2 Januari 2023.
Seorang pekerja dengan pakaian pelindung menggeser pembatas di depan mobil jenazah di luar rumah duka, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19) di Beijing, Cina, 17 Desember 2022. Seorang pakar medis terkemuka Cina mengatakan hanya kematian yang disebabkan oleh pneumonia dan gagal napas setelah tertular COVID yang akan diklasifikasikan sebagai disebabkan oleh virus corona. REUTERS/Alessandro Diviggiano
Pertemuan serupa diadakan secara daring pada 29 Desember lalu, dan diikuti lebih dari 100 perwakilan dari negara anggota Uni Eropa, badan kesehatan Uni Eropa, dan WHO. Dalam pertemuan itu, Italia mendesak seluruh negara anggota Uni Eropa agar mengikuti jejak negara itu dan memberlakukan tes Covid-19 pada pelancong dari Cina.
Akan tetapi, 26 negara anggota Uni Eropa mengatakan mereka tidak melihat perlunya melakukan itu (tes Covid-19 ke pelancong dari Cina), meskipun Beijing berkeputusan melonggarkan pembatasan pandemi di tengah gelombang infeksi baru, di mana per 8 Januari 2023 warga Cina sekarang bebas melakukan perjalanan.
Komisaris Kesehatan Eropa Stella Kyriakides mengatakan dalam surat kepada pemerintah Uni Eropa pada 29 Desember 2022, menyebut mereka harus mempertimbangkan untuk segera meningkatkan pengurutan genom infeksi Covid-19 dan pemantauan air limbah, termasuk di bandara untuk mendeteksi varian baru, mengingat lonjakan infeksi di Cina.
Kyriakides mengatakan Uni Eropa harus sangat waspada karena data epidemiologis dan pengujian yang dapat diandalkan untuk Cina cukup sulit. Dia pun menyarankan para menteri kesehatan negara anggota Uni Eropa agar menilai praktik pengurutan genomik virus corona sebagai langkah yang perlu segera dilakukan.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa pekan lalu mengatakan saat ini belum merekomendasikan diambilnya tindakan terhadap pelancong dari Cina.
Varian yang beredar di Cina disebut sudah ada di Uni Eropa. Warga yang tinggal di Uni Eropa memiliki tingkat vaksinasi yang relatif tinggi dan potensi infeksi impor rendah dibandingkan dengan infeksi harian di Uni Eropa, dengan sistem perawatan kesehatan yang saat ini mengatasinya.
Melihat perkembangan di Cina, Prancis pada Minggu, 1 Januari 2023, mendesak rekan-rekannya di Uni Eropa untuk memberlakukan tes Covid-19 bagi pelancong dari negara tersebut.
REUTERS
Baca juga: Prancis Desak Uni Eropa Wajibkan Tes COVID-19 untuk Pendatang dari China
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.