Tingkat kematian 'politis'
Para dokter yang berbicara kepada Reuters mengatakan mereka paling mengkhawatirkan orang tua, puluhan ribu di antaranya mungkin meninggal, menurut perkiraan para ahli.
Lebih dari 5.000 orang mungkin meninggal setiap hari akibat COVID-19 di China, menurut perkiraan perusahaan data kesehatan Airfinity yang berbasis di Inggris. Ini berbeda jaug dengan data resmi dari Beijing tentang wabah negara saat ini.
Komisi Kesehatan Nasional China tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari kekhawatiran yang diangkat oleh staf medis dalam artikel ini.
China melaporkan tidak ada kematian akibat COVID-19 di daratan selama enam hari hingga Minggu lalu, bahkan ketika krematorium menghadapi permintaan yang melonjak.
China telah mempersempit definisinya untuk mengklasifikasikan kematian terkait COVID-19, hanya menghitung kematian yang melibatkan pneumonia atau kegagalan pernapasan yang disebabkan oleh COVID-19, yang menimbulkan pertanyaan di kalangan pakar kesehatan dunia.
“Ini bukan kedokteran, ini politik,” kata Jutard-Bourreau. “Jika mereka sekarat sekarang karena COVID-19, itu karena COVID-19. Angka kematian sekarang adalah angka politik, bukan angka medis.”
Baca juga: China Setop Publikasi Data COVID-19, Foto Bercak Putih Paru-paru Viral
REUTERS