TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perempuan yang kehilangan empat anggota keluarganya dalam longsor pada Jumat di Batang Kali, Genting Highland, Selangor, Malaysia, tidak dapat menahan kesedihannya ketika mengklaim jasad mereka di Rumah Sakit Sungai Buloh (HSB).
Baca juga: 24 Tewas akibat Longsor Malaysia, Polisi Selidiki Operator Perkemahan
Beh Su Lee hampir tidak bisa berjalan dan hampir pingsan ketika meninggalkan unit forensik rumah sakit. Ia harus dipapah oleh anggota keluarga untuk sampai ke mobilnya.
Wanita berusia 59 tahun itu menangis tersedu ketika mengungkapkan kehilangan putrinya yang berusia 35 tahun, menantu laki-lakinya yang berusia 34 tahun dan dua cucu. Seorang anak laki-laki berusia enam tahun dan anak perempuan berusia satu tahun, dalam tanah longsor yang menghancurkan situs perkemahan Pertanian Organik Ayah.
"Kemarin, saya mengidentifikasi tiga jenazah. Hari ini, saya mengidentifikasi satu lagi," kata Beh singkat kepada wartawan, Minggu 18 Desember 2022 sebelum meninggalkan rumah sakit.
Belum diketahui apakah keluarga itu adalah bagian dari kelompok guru dari SJKC Mun Choong, yang berkemah sebelum tragedi itu terjadi pada dini hari Jumat.
Beberapa menit sebelum Beh meninggalkan rumah sakit, dua mobil jenazah yang diyakini mengangkut peti mati anggota keluarganya terlihat meninggalkan tempat itu. Dari 94 orang yang tertimbun longsor, 24 orang dipastikan tewas, sementara sembilan lainnya masih hilang.
Baca juga: Korban Tewas Longsor Malaysia Capai 21 Orang, 11 Belum Teridentifikasi
CHANNEL NEWSASIA