TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Eropa merasa tidak perlu meminta maaf ke Ukraina terkait ucapan Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen, yang mengklaim militer Ukraina telah kehilangan 100 ribu korban jiwa dalam konfliknya dengan Rusia. Pernyataan Von Der Leyen itu sudah dihapus.
“Kami telah jelaskan di media sosial alasan dan kontek pernyataan tersebut di buat,” kata Juru bicara Komisi Eropa Dana Spinant, Kamis, 1 Desember 2022.
Militer Ukraina melintas di antara atusan salib terlihat di pemakaman massal untuk warga sipil tak dikenal dan tentara Ukraina di kota Izium, baru-baru ini dibebaskan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina selama operasi serangan balasan, di wilayah Kharkiv, Ukraina 15 September 2022. Pejabat polisi imenyebutkan bahwa beberapa orang yang dikubur secara massal itu tewas akibat penembakan dan serangan udara Rusia. REUTERS/Oleksandr Khomenko
Sebelumnya pada Rabu, 30 November 2022, Von Der Leyen menyatakan dalam sebuah rekaman video, yang dipublikasi di Twitter kalau ada lebih dari 100 ribu tentara dan otoritas militer Ukraina gugur dalam sembilan bulan berkacamuknya perang Ukraina. Bukan hanya itu, diperkirakan pula ada sekitar 20 ribu warga sipil tewas dalam pertempuran Ukraina dengan Rusia.
Ucapan Von Der Leyen itu langsung membuat Kyiv marah, yang berkeras menyebut jumlah korban jiwa adalah informasi rahasia dan tidak boleh dipublikasi. Tak lama setelah protes tersebut, video pernyataan Von Der Leyen tersebut diunggah ulang setelah sudah diedit dengan menghapus bagian yang menyebut jumlah korban jiwa dari kubu Ukraina.
Baca juga:Kalah di WTO soal Ekspor Nikel, Jokowi Bakal Banding dan Perluas Pelarangan
Spinant menyebut di Twitter kalau koreksi telah dilakukan karena angka yang disebutkan tidak akurat. Komisi Eropa saat itu hanya memperkirakan berdasarkan sejumlah sumber eksternal yang tidak bisa diungkap ke publik. Awalnya, angka itu diungkap dengan niat memperlihatkan kebrutalan Rusia.
Dalam acara jumpa pers pada Kamis, 1 Desember 2022, Spinant kembali menolak mempublikasi sumber yang diperoleh Komisi Eropa soal jumlah angka kematian dan bagaimana ini sampai terucap oleh Von der Leyen.
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev ikut bereaksi atas insiden ini dengan menyebut sistem sensor Komisi Eropa memalukan. Medvedev juga menyebut menhapus unggahan video yang pertama di Twitter sama dengan memperlihatkan kalau Uni Eropa itu tidak ada apa-apanya selain boneka Amerika Serikat.
Sumber: RT.com
Baca juga: Gedung Ambruk di Yordania, Korban Jiwa Sedikitnya 9 Orang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.