Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jiang Zemin Antar China Jadi Kaya Raya sekaligus Ciptakan Ketimpangan

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Presiden China Jiang Zemin berjabat tangan dengan Pangeran Charles dan dilihat oleh Perdana Menteri Inggris Tony Blair di tengah upacara penyerahan Hong Kong ke China yang mengakhiri 156 tahun pemerintahan kolonial Inggris di Hong Kong, China 1 Juli 1997. Upacara penyerahan Hong Kong dari Inggris ke China dihadiri sejumlah pejabat tinggi dari seluruh dunia. Di antaranya Presiden China Jiang Zemin dan PM China Li Peng, PM Inggris Tony Blair, Pangeran Charles, dan Menlu AS Madeleine Albright. REUTERS/Kimimasa Mayama/File Photo
Presiden China Jiang Zemin berjabat tangan dengan Pangeran Charles dan dilihat oleh Perdana Menteri Inggris Tony Blair di tengah upacara penyerahan Hong Kong ke China yang mengakhiri 156 tahun pemerintahan kolonial Inggris di Hong Kong, China 1 Juli 1997. Upacara penyerahan Hong Kong dari Inggris ke China dihadiri sejumlah pejabat tinggi dari seluruh dunia. Di antaranya Presiden China Jiang Zemin dan PM China Li Peng, PM Inggris Tony Blair, Pangeran Charles, dan Menlu AS Madeleine Albright. REUTERS/Kimimasa Mayama/File Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jiang Zemin, yang meninggal pada hari Rabu, 30 November 2022 dalam usia 96 tahun melambungkan China ke dunia modern dan kekuatan ekonomi utama dunia. Selama 15 tahun menjabat sebagai ketua Partai Komunis, presiden dan panglima angkatan bersenjata China, ia merangkul pengusaha, memelihara pasar, dan mengentaskan kemiskinan bagi jutaan orang.

Tapi Jiang juga membantu menciptakan masalah yang membuat jengkel penerusnya: ketimpangan yang menganga. Dan kematiannya datang pada waktu yang tidak tepat bagi presiden saat ini, Xi Jinping.

Baca juga: Berjuang Melawan Leukemia, Mantan Presiden China Jiang Zemin Meninggal di Usia 96

Dipilih sebagai ketua partai beberapa minggu sebelum penindasan kejam terhadap pengunjuk rasa Lapangan Tiananmen 1989 yang menuntut reformasi ekonomi dan politik, Jiang mewarisi sistem yang terbelah oleh pertikaian. Pragmatismenya mungkin menyelamatkan Partai.

Pertama, dia memelihara kelompok pendukung setia, yang kemudian dikenal sebagai Geng Shanghai. Kedua, dia menempatkan ekonomi di atas ideologi. Ketiga, Jiang juga mengekang mereka yang dianggap mengancam stabilitas, mulai dari editor surat kabar hingga etnis minoritas di wilayah Barat China. Otoriter di dalam negeri, dia menampilkan kenegarawanannya di luar negeri dengan sikap ramah membantu memulihkan hubungan yang terputus dengan Barat.

Jiang menunjukkan kelihaian dalam memenangkan borjuasi China yang sedang tumbuh. Pada 2001, Partai secara resmi menyambut para pengusaha, membalikkan kritik sebelumnya terhadap mereka sebagai “penjaja”. Doktrin "Tiga Wakil" -nya memperkuat hubungan antara Komunisme dan kepentingan kapitalis, dan sekarang menjadi bagian dari konstitusi Tiongkok, bersama dengan pemikiran Mao Zedong dan Marxis-Leninisme.

Reformasi keuangan di era Jiang menyapu, termasuk langkah menuju bank sentral yang lebih independen, penggunaan suku bunga untuk memerangi inflasi dua digit, dan restrukturisasi yang menyakitkan di sektor negara. Beberapa dari kebijakan itu harus dibayar mahal, termasuk ledakan properti yang menyebabkan relokasi penduduk yang kejam dari rumah lama mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara angka dapat menipu dalam ekonomi terpimpin seperti China, Jiang masih mencatatkan beberapa statistik yang menggembirakan. Selama masa kepresidenannya, PDB China tumbuh 10% per tahun.

Tingkat kemiskinan pedesaan, seperti yang didefinisikan oleh Bank Dunia, berkurang setengahnya. Dan berkat hubungan AS yang dipulihkan, perdagangan bilateral meningkat empat kali lipat – berpuncak pada masuknya China ke Organisasi Perdagangan Dunia pada 2001, setahun sebelum Jiang digantikan oleh Hu Jintao.

Namun China harus membayar mahal. Pada akhir masa kepresidenannya, China mengalami tingkat ketimpangan yang menyakitkan. Pengejaran pertumbuhan yang berpusat pada PDB membuat daerah pesisir seperti Shanghai menjadi kaya sementara daerah pedesaan tertinggal. Jiang, seperti Xi, mengaku membenci korupsi, tetapi cetak birunya untuk pertumbuhan sektor swasta dalam sistem yang diarahkan oleh negara melahirkan banyak pat gulipat.

Xi mengurangi ketimpangan melalui kampanye “kemakmuran bersama”. Tak heran, karena pada saat dia berkuasa, ketimpangan pendapatan China yang diukur dengan koefisien Gini lebih tinggi daripada Amerika Serikat, menurut data Bank Dunia. Bagian dari tanggapannya adalah menindak jenis kapitalis yang dianut Jiang, termasuk raja properti dan miliarder teknologi seperti Jack Ma dari Alibaba.

Kematian Jiang datang pada saat yang menegangkan. China lebih kaya tetapi masih terpecah belah, dan dilanda protes atas penanganan pemerintah terhadap Covid-19. Perekonomian tumbuh hanya 3,2% tahun ini, sesuai perkiraan IMF.

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

1 hari lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

4 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

Luhut menjamin hubungan Indonesia-Cina akan semakin kuat pada periode pemerintahan berikutnya. Ada beberapa proyek kerjasama yang akan dilanjutkan.


6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 11 Juli 2022. Sumber: Biro Setpres
6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

10 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

15 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

15 hari lalu

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou (kanan) tersenyum saat memasuki kamar di Hotel Shangri-la tempat mereka akan bertemu, di Singapura 7 November 2015. REUTERS/Joseph Nair
Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan


Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

16 hari lalu

Foto udara menunjukan kapal-kapal yang diduga miliki Cina, berkeliaran di sekitar Pulau Thitu, salah satu dari sembilan fitur yang diduduki Filipina di Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan yang disengketakan, 9 Maret 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.


Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

17 hari lalu

Calon pemudik bersiap naik kereta menuju kampung halaman mereka untuk merayakan Tahun Baru Imlek, di Stasiun Yantai, Shandong, Cina, Ahad, 20 Januari 2019. chinadaily.com
Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

Di China, tradisi mudik tidak hanya berlangsung saat Lebaran, melainkan terjadi pada saat perayaan Tahun Baru Imlek.


Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

20 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto (tengah) didampingi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (Kiri) memberikan sambutan dalam acara Bukber Partai Demokrat di St. Regis Setiabudi, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

Prabowo yang diumumkan sebagai Presiden terpilih sudah bertemu dengan sejumlah petinggi negara mulai dari Xi Jinping hingga Anwar Ibrahim.


Joe Biden dan Presiden Xi Jinping Bertelepon

21 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping berpose saat pertemuan di Bali, 14 November 2022. Keduanya bertemu menjelang KTT G20 di Bali. REUTERS/Kevin Lamarque
Joe Biden dan Presiden Xi Jinping Bertelepon

Joe Biden melakukan pembicaraan dengan Presiden Xi Jinping. Pembicaraan dilakukan jujur dan konstruktif mengenai berbagai isu bilateral, dan regional