TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya tujuh orang, termasuk bayi baru lahir dan dua anak, tewas di pulau Ischia, Italia selatan setelah tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras menghancurkan kota kecil itu.
Lima orang masih hilang, kata Gubernur Napoli Claudio Palomba dalam konferensi pers. Lusinan petugas darurat bergegas ke pulau itu sementara penyelam penyelamat mencari di perairan lepas pantai, katanya.
Gelombang lumpur, puing-puing dan batu pecah meluncur dari gunung tertinggi di pulau itu dan menimpa pemukiman di sekitar kota Casamicciola Terme, Sabtu, 26 November 2022.
Foto-foto dan video udara menunjukkan bangunan hancur akibat tanah longsor dan beberapa mobil terdorong ke laut oleh apa yang digambarkan seorang warga seperti "air terjun".
Ischia adalah pulau vulkanik yang terletak sekitar 30 km dari Napoli. Kota wisata ini menarik pengunjung karena memiliki pemandian air panas dan garis pantainya yang indah.
Hujan lebat menjadi lebih umum dan lebih intens mengingat perubahan iklim, kata para ahli, memperburuk risiko hidrogeologis di banyak bagian Italia.
Ischia memiliki sejumlah besar rumah yang dibangun secara ilegal, menempatkan penduduk pada risiko permanen dari banjir dan gempa - yang sering melanda pulau berbukit selama beberapa tahun terakhir.
Longsor fatal telah memicu kembali kontroversi politik atas pemutihan izin bangunan ilegal yang diberikan dalam beberapa dekade terakhir dan keengganan beberapa politisi untuk mengatasi masalah tersebut.
"Orang-orang harus memahami bahwa mereka tidak dapat tinggal di beberapa daerah dan bangunan di daerah berisiko harus dirobohkan," kata Gubernur Campania Vincenzo De Luca kepada RAI, Minggu.
Pemerintah sayap kanan baru Italia yang dipimpin oleh Giorgia Meloni mengadakan rapat kabinet dan mengeluarkan keputusan untuk memberikan bantuan cepat kepada korban, termasuk sekitar 230 pengungsi.
Keputusan tersebut mengalokasikan paket bantuan awal sebesar 2 juta euro (Rp36 miliar) dan mempertimbangkan penangguhan pembayaran pajak bagi penduduk hingga akhir tahun.
Longsor di Kamerun Tewaskan 14 Orang
Tanah longsor di ibu kota Kamerun, Yaounde, Minggu, menewaskan sedikitnya 14 orang ketika sedang menghadiri pemakaman.
"Kami membawa jenazah ke kamar mayat rumah sakit pusat, sementara pencarian orang lain, atau jenazah, masih berlangsung," kata Naseri Paul Bea, gubernur wilayah Pusat Kamerun, kepada media di tempat kejadian.
Lusinan orang menghadiri pemakaman di lapangan sepak bola di dasar tanggul tanah setinggi 20 meter, yang runtuh menimpa mereka, kata saksi mata kepada Reuters.
Yaounde adalah salah satu kota terbasah di Afrika dan terdiri dari lusinan bukit curam dengan barisan gubuk. Hujan lebat telah memicu beberapa banjir dahsyat di seluruh negeri tahun ini, melemahkan infrastruktur dan membuat ribuan orang mengungsi.
REUTERS