TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum Malaysia (EC) melaporkan sekitar 31 persen partisipan pemilu yang memenuhi syarat telah memberikan suara mereka pada pukul 11 pagi waktu setempat, Sabtu, 19 November 2022.
Angka itu berarti lebih dari 6,5 juta suara telah diberikan sejauh ini. Menurut Free Malaysia Today, pemungutan suara dijadwalkan berakhir pada pukul 18.00 di semenanjung, dan pukul 17.30 di Sabah dan Sarawak.
Baca juga Dari Predator sampai Captain America Ramaikan Pemilu Malaysia
Ada 21,1 juta warga yang berhak menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum. Sekitar 213 ribu pemilih awal yang terdiri dari polisi, tentara dan pasangan mereka, atau 94,72 persen, telah memberikan suara mereka pada 15 November 2022.
Tempat pemungutan suara (TPS) di semenanjung dibuka pada pukul 8 pagi sementara pusat pemungutan suara di Sabah dan Sarawak dibuka pada pukul 7.30 pagi. Sebanyak 939 kandidat, termasuk 20 partai dan 107 independen, memperebutkan 221 kursi parlemen.
Pemilu Malaysia kali ini menjadi yang paling ketat sejak kemerdekaan 1957, dengan jajak pendapat memprediksi tidak ada yang meraih kursi mayoritas di parlemen untuk membentuk pemerintahan. Jajak pendapat dan para analis mengatakan, koalisi yang dipimpin oleh Anwar Ibrahim diperkirakan akan memenangkan kursi terbanyak tetapi kurang dari mayoritas.
Aliansi saingan, termasuk yang dijalankan oleh Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob dan mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin, dapat bersatu untuk meraih jumlah yang diperlukan dan mencegah Anwar menduduki jabatan tertinggi.
Menurut sebuah survei oleh firma riset Inggris YouGov pada Rabu, 16 November 2022, Koalisi Pakatan Harapan pimpinan Anwar diperkirakan akan mengamankan bagian suara terbesar dengan 35 persen. Aliansi Perikatan yang dipimpin oleh Muhyiddin berada di jalur untuk 20 persen dan Barisan Nasional Ismail 17 persen.
FREE MALAYSIA TODAY, REUTERS