TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mencalonkan diri lagi dalam pemilu presiden Amerika Serikat menuai beragam reaksi, termasuk dari para ajudan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Mereka menilai Trump sebagai sosok yang rapuh dan bisa kena dampak kampanye yang pahit di Amerika.
Sejumlah ajudan dan penasehat Biden, yang tidak mau dipublikasi namanya, memberikan penilaian bagaimana Trump dan timnya masuk pemilu presiden pada 2024 nanti. Trump mengumumkan maju dalam pemilu presiden pada Selasa malam, 15 November 2022 saat dia mencari pesaing dari Partai Republik.
Baca juga: Donald Trump Mengenang Ivana Trump Sosok yang Sangat Inspiratif
Donald Trump. REUTERS/Jim Bourg
Biden mengalahkan Trump dalam pemilu 2020. Dia masih bungkam atas pencalonan Trump dalam pemilu presiden 2024. Ketika Biden berada di KTT G20 Bali dan ditanyai wartawan soal pencalonan Trump dalam pemilu presiden, Biden hanya tersenyum.
Sejumlah ajudan Biden menggambarkan sebagai sosok yang rapuh dan bisa dikalahkan, yang memotivasi para pendukung Partai Demokrat untuk memberikan hak suara mereka dan mengingat kelompok tengah soal kekacauan dan gejolak yang muncul yang mengelilinginya di masa pencalonannya ini.
Mereka juga menggambarkan Trump sebagai sebuah ancaman bagi demokrasi Amerika Serikat karena melancarkan pernyataan palsu kalau hasil pemilu presiden 2020 lalu sudah dicurangi. Klaim itu mendorong serangan ke gedung US Capitol pada 6 Januari 2021 oleh para pendukung Trump.
“Trump jelas kandidat yang paling rapuh, namun dia datang ke Gedung Putih dengan konsekuensi yang sangat disadari Gedung Putih,” kata seorang politikus Partai Demokrat, yang bekerja untuk Gedung Putih
Trump pada Rabu, 16 November 2022, mengumumkan pencalonan dirinya dalam pemilihan Presiden Amerika 2024. Trump, 76 tahun, sudah menyerahkan dokumen ke Komisi Pemilihan Federal Amerika. Trump adalah pesaing besar pertama dari Partai Republik atau Demokrat yang secara resmi mengumumkan pencalonannya.
Pada 2016, kemenangan Trump dalam pemilu presiden mengejutkan dunia. Pemimpin Partai Republik itu masih menikmati popularitas yang luar biasa di antara para pengikutnya dan sangat vokal tentang ambisinya untuk mencalonkan diri lagi di Gedung Putih.
Sumber: Reuters
Baca juga:Demokrat Kuasai Senat AS, Republik Unggul di DPR
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.