TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memperingatkan Ukraina agar tidak meremehkan kekuatan Rusia. Peringatan itu disampaikan Stoltenberg di saat Ukraina berhasil memukul mundur tentara Rusia.
“Kita tidak boleh membuat kesalahan dengan meremehkan Rusia. Angkatan bersenjata Rusia memiliki kemampuan yang signifikan, serta sejumlah besar pasukan,” kata Sekjen NATO Jens Stoltenberg dalam konferensi pers bersama dengan pejabat pemerintah Belanda di Den Haag, Senin, 14 November 2022.
"Bulan-bulan mendatang akan sulit. Tujuan Putin adalah meninggalkan Ukraina yang dingin dan gelap pada musim dingin ini. Jadi kita harus tetap berada di jalur itu," katanya.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, membahas perundingan di Phnom Penh pada Sabtu, 12 November 2022. Namun Ukraina masih membutuhkan waktu untuk melakukan negosiasi.
Seperti dilansir Reuters, menanggapi komentar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Stoltenberg mengatakan terserah Ukraina untuk memutuskan kapan dan bagaimana ingin bernegosiasi dengan Rusia untuk mengakhiri perang.
"Mereka sekarang membayar harga tertinggi dalam hal hilangnya nyawa dan kerusakan negara. Jadi, Ukraina yang memutuskan persyaratan seperti apa yang dapat diterima bagi mereka," katanya.
“Apa yang terjadi di sekitar meja pada dasarnya terkait dengan situasi di medan perang,” kata Stoltenberg.
"Jadi yang harus kita lakukan adalah mendukung Ukraina dan memperkuat tangan mereka sehingga pada tahap tertentu dapat ada negosiasi di mana Ukraina berlaku sebagai negara berdaulat yang merdeka di Eropa," ujarnya.
Zelensky Rayakan Penarikan Tentara Rusia di Kherson
Usai penarikan tentara Rusia di Kherson, Presiden Volodymyr Zelensky mengunjungi kota ini pada Senin, 14 November 2022. Kunjungan itu untuk merayakan keberhasilan Ukraina merebut kembali kota di selatan itu dari pasukan Rusia.
Warga dan pasukan terlihat gembira setelah berbulan-bulan pendudukan Rusia. Serangan balasan Ukraina yang memaksa pasukan Rusia mundur dari Kherson pekan lalu adalah salah satu keberhasilan militer terbesar Kyiv sejak Moskow menginvasi tetangganya pada Februari.
"Kami bergerak maju," kata Zelensky kepada wartawan setelah tiba di Kherson pada hari yang cerah namun dingin dan berbicara kepada pasukan di depan gedung pemerintah di alun-alun utama. "Kami siap untuk perdamaian, perdamaian untuk seluruh negara kami."
Dia berterima kasih kepada NATO dan sekutu lainnya atas dukungan mereka dalam perang melawan Rusia dan mengatakan pengiriman sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) dari Amerika Serikat telah membuat perbedaan besar bagi upaya perang Ukraina.
REUTERS | NUGROHO CATUR PAMUNGKAS | DRC