TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disebut sedang menyampaikan pidato yang berapi-api dalam konferensi tingkat tinggi atau KTT G20 Bali pada Selasa, 15 November 2022. Forum ekonomi dunia itu dimaksudkan untuk membahas krisis global, termasuk soal invasi Rusia ke Ukraina yang diklaim memperparah ekonomi dunia.
Baca: Zelensky Kunjungi Kherson, Siap Berunding Asalkan Tidak dengan Putin
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, melalui Twitter menyampaikan, Zelensky menyampaikan pidato berapi-apinya dengan rinci. Dia menyerukan pemulihan perdamaian dan menyampaikan soal perlunya menghormati piagam PBB berkaitan dengan teritorial Ukraina.
Rusia telah menyerang Ukraina sejak 24 Februari 2022. Pertempuran di timur dan selatan Ukraina masih sengit, dengan kedua belah pihak belum melihat ada peluang damai dalam waktu dekat.
Fokus Indonesia sebagai presidensi G20 adalah pemulihan ekonomi global pasca-pandemi, dengan prioritas bidang kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi. Namun pertemuan kepala negara anggota G20 kali ini dibayangi oleh krisis global di sektor pangan dan energi, yang dipicu oleh perang Ukraina.
Dalam sejumlah pertemuan tingkat menteri, beberapa negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat mengecam dengan keras invasi Rusia ke Ukraina serta dampaknya terhadap krisis pangan dan energi.
Isu Ukraina diperkirakan akan tetap mendominasi KTT G20. Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pihaknya dan sekutu akan menyoroti dampak invasi Rusia ke Ukraina di KTT G20, di antara sejumlah isu penting lainnya.
Biden secara khusus memberikan perhatian pada krisis pangan yang makin buruk karena terpengaruh agresi Moskow itu. "Itu berarti mengatasi penderitaan yang ditimbulkan agresi Rusia tidak hanya pada orang Ukraina, tetapi juga orang-orang di seluruh dunia," katanya saat pengarahan media di Nusa Dua, Bali, Senin, 14 November 2022.
Selain Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Uni Eropa juga akan mengecam perang Putin di Ukraina. Dikabarkan sumber sebelumnya bahkan pemimpin Barat akan memboikot delegasi Rusia.
Di tengah desakan Barat untuk mengisolasi Rusia, Presiden Vladimir Putin mengirimkan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov ke KTT G20. Indonesia sebagai tuan rumah tidak bisa mengeluarkan Putin dari forum atas preseden keanggotaan.
Dalam pidato pembukaannya, Presiden RI Joko Widodo mengatakan Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam, yang sangat lebar. Namun, keberhasilan hanya akan dapat tercapai jika semua pihak dapat menyisihkan perbedaan.
Karena perbedaan pendapat soal ukraina, forum KTT G20 diperkirakan sulit mencapai kesepakatan bersama. Kendati demikian, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia sebagai presidensi G20 akan tetap menjaga perdamaian.
Simak: Anggota DPR Ukraina Berharap KTT G20 Selesaikan Invasi Rusia
DANIEL AHMAD