TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kasus baru virus corona di Kota Guangzhou dan sejumlah kota lainnya di Cina mengalami kenaikan. Data yang dipublikasi pada Selasa, 8 November 2022, memperlihatkan Guangzhou yang merupakan pusat lalu-lintas manufaktur dunia telah menjadi pusat penyebaran Covid-19.
Tes massal virus corona di Guangzhou saat ini sedang dilakukan demi menghindari lockdown seperti yang terjadi di Shanghai. Secara nasional, penularan virus corona antar masyarakat lokal per 7 November 2022 mengalami kenaikan menjadi 7.475 kasus. Sehari sebelumnya, tercatat ada 5.496 kasus.
Pekerja dengan pakaian pelindung berdiri di sebelah area tertutup sebelum tahap kedua dari penguncian dua tahap untuk mengekang penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19), di Shanghai, Cina, 31 Maret 2022. REUTERS/Aly Song
Dari total kasus baru Covid-19 di Cina, hampir satu pertiga berada di wilayah Guangzhou. Kenaikan kasus Covid-19 ini bagi standar dunia mungkin biasa saja, namun cukup siginifikan bagi Cina yang sangat ingin dengan cepat memberantas Covid-19 menyusul pemberlakukan kebijakan nol kasus virus corona.
Secara ekonomi, ada sejumlah kota di Cina yang perlu lebih banyak dilakukan tes PCR pada warganya, salah satunya adalah Beijing. Lockdown lokal juga mungkin perlu dilakukan di sejumlah distrik.
Baca juga:Yang Sudah Pesan iPhone 14 Pro dan Pro Max Harap Sabar Tunggu Lebih Lama
Kenaikan kasus Covid-19 ini, akan menjadi ujian bagi kemampuan Cina untuk membuat kebijakan virus coronanya tetap berjalan dan sesuai dengan yang ditargetkan. Kondisi ini, bisa pula mengurangi harapan investor yang ingin Cina sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, mau melonggarkan aturan secepatnya.
“Kami sedang melihat sebuah permainan antara naiknya seruan agar aturan dilonggarkan dan naiknya penyebaran Covid-19,” kata Nie Wen, ekonomi dari Hwabao Trust yang berkantor di Shanghai.
Menurut Nie, dengan mempertimbangkan bagaimana aturan Covid-19 menghancurkan konsumsi domestik, maka pertumbuhan ekonomi Cina diproyeksi sekitar 3,5 persen, yang semula diperkirakan 4 persen – 4,5 persen. Ekonomi Negeri Tirai Bambu itu pada Juli – September 2022 tumbuh 3,9 persen.
Sumber: Reuters
Baca juga:Penerbangan Komersial dari Cina ke Indonesia Bertambah Menjelang KTT G20
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.