"KTT mendatang akan melihat kembali sejauh mana implementasi 5PC akan mengeluarkan saran langkah ke depan. Pastinya, Indonesia sebagai ketua ASEAN 2023 akan menindaklanjuti arahan atau rekomendasi para leaders," kata Faizasyah saat jumpa pers, Kamis, 3 November 2022.
Para Menteri Luar Negeri anggota ASEAN bertemu pada pekan lalu di Jakarta untuk membahas mandeknya 5PC. Pertemuan itu mempersiapkan evaluasi dan tindak lanjut 5PC oleh pemimpin negara-negara ASEAN di konferensi tingkat tinggi di Kamboja pertengahan November ini.
Dalam rapat di Sekretariat ASEAN minggu lalu, para menteri luar negeri sejumlah negara ASEAN menyampaikan rasa frustasinya karena tak ada kemajuan 5PC setelah disepakati lebih dari setahun silam.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyerukan ASEAN untuk membuka jalur komunikasi dengan seluruh pihak yang berkepentingan di Myanmar untuk menyelesaikan masalah dalam negerinya.
Mengenai kerja sama dengan NUG, Faizasyah menyebut salah satu butir 5PC adalah all inclusive, melibatkan semua pemangku kepentingan. Sejauh mana ASEAN dan Indonesia melibatkan NUG, ia hanya bisa menyebut itu berlangsung dalam berbagai tataran.
"Namun apakah itu akan diformalkan dalam periode yang akan datang? Kita lihat saja perkembangannya," katanya.
International Parliamentary Inquiry atau IPI dalam laporan akhirnya mengenai 'Tanggapan Global terhadap Krisis di Myanmar' yang dirilis pada Rabu, 2 November 2022, juga mengkritik pendekatan ASEAN dalam menanggapi isu tersebut.
5PC dianggap gagal dan semua negara-negara tetangga dinilai tidak mampu menekan junta militer Myanmar.
Saat ditanya mengenai evaluasi RI mengenai pendekatan ASEAN yang dianggap gagal menghasilkan perdamaian di Myanmar ini, Faizasyah mengatakan, proses peninjauan tentunya adalah satu hal yang terus dilakukan bukan hanya oleh pihak Indonesia, tapi organisasi secara keseluruhan.
Baca juga: Indonesia Diharapkan Mau Kerja Sama dengan Oposisi Junta Militer Myanmar
DANIEL AHMAD