TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Turki Mevlu Cavusoglu menyebut Rusia khawatir mengenai situasi keamanan dan hambatan yang dihadapinya dalam mengekspor biji-bijian. Masalah itulah yang mengakibatkan Moskow menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam yang ditengahi PBB beberapa hari lalu.
Baca: Infrastruktur Energi Ukraina Dihancurkan Rusia, Kyiv Siapkan 1.000 Titik Pemanas
“Rusia memiliki beberapa tuntutan keamanan setelah serangan baru-baru ini terhadap kapal-kapalnya,” kata Cavusoglu di sebuah panel di Ankara, Rabu, 2 November 2022. Yang dimaksud oleh dia adalah serangan terhadap Armada Laut Hitam Rusia akhir pekan lalu.
Cavusoglu menyebut, Moskow juga prihatin dengan ekspor pupuk dan biji-bijiannya. Sebab, menurutnya, kapal-kapal yang membawa komoditasnya masih tidak dapat berlabuh walau tidak masuk dalam daftar sanksi.
"Mereka masih belum bisa mendapatkan asuransi dan pembayaran tidak dilakukan. Oleh karena itu, banyak kapal negara menghindar untuk membawa muatan ini," kata Cavusoglu.
Rusia menghentikan perannya dalam kesepakatan Laut Hitam pada Sabtu, 29 Oktober 2022, untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Moskow keluar karena pakta itu dianggap tidak dapat menjamin keselamatan kapal sipil yang berlayar setelah serangan terhadap kapal Black Armada laut.
Berdasarkan koridor biji-bijian Laut Hitam yang disepakati pada Juli 2022, Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) - yang terdiri dari pejabat PBB, Turki, Rusia dan Ukraina - menyetujui pergerakan kapal dan memeriksa kapal pembawa biji-bijian. Lebih dari 9,5 juta ton jagung, gandum, produk bunga matahari, barley, rapeseed, dan kedelai telah diekspor sejak komitmen itu dicapai.
Setelah melakukan pembicaraan dengan Kyiv dan Moskow, Ankara optimis bahwa solusi dapat ditemukan. Turki sejauh ini masih mendukung sepenuhnya kesepakatan Laut Hitam itu.
Presiden Volodymyr Zelensky menyerukan supaya koridor untuk mengekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina diperkuat sistem pertahanan, setelah Rusia mundur dari kesepakatan yang dicapai di bawah PBB tersebut.
Zelensky mengatakan, kapal-kapal dengan kargo tetap bergerak keluar dari pelabuhan Ukraina. "Tetapi pertahanan yang andal dan jangka panjang diperlukan untuk koridor biji-bijian," kata Zelenskiy dalam video pidato rutin, Selasa malam, 1 November 2022.
Simak: Polandia Akan Bangun Pagar Berduri di Perbatasan dengan Rusia
REUTERS