TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menunjukkan penyesalannya atas perang melawan tetangganya Ukraina. Dalam sambutannya pada konferensi tahunan kebijakan luar negeri di Moskow, Kamis, 27 Oktober 2022, Putin berkukuh bahwa operasi militer khusus Rusia telah mencapai tujuannya dan dominasi Barat atas urusan dunia akan berakhir.
Baca: Rusia Ancam Tembak Satelit Barat, Jika Ikut Campur dalam Perang Ukraina
Putin menuduh Barat menghasut perang di Ukraina dan memainkan permainan berbahaya, berdarah, dan kotor yang menabur kekacauan di seluruh dunia.
“Ini adalah permainan yang menyangkal kedaulatan negara dan bangsa, kekhasan dan keunikan mereka, dengan mengabaikan kepentingan negara lain,” kata dia.
Menjawab pertanyaan dari hadirin yang memujinya, Putin hampir tidak menyebut Ukraina. Ia malah mencerca Barat.
Putin tampak percaya diri dan santai, sangat kontras dari penampilan publiknya yang kaku, formal, dan gelisah. Putin mengatakan para pemimpin Barat liberal telah merusak nilai-nilai tradisional di seluruh dunia. Ia meramalkan masa depan yang tidak dapat diprediksi dan berbahaya.
“Kami berdiri di perbatasan sejarah. Di depan mungkin adalah dekade yang paling berbahaya, tidak dapat diprediksi dan, pada saat yang sama, penting sejak akhir Perang Dunia II,” kata mantan mata-mata KGB berusia 70 tahun itu. Putin tidak menyebutkan kemunduran Rusia di medan perang dalam beberapa bulan terakhir.
Para pemimpin Ukraina di Kyiv menolak pidato Putin, karena pertempuran di lapangan tampaknya telah melambat dalam beberapa hari terakhir. Pejabat Ukraina mengatakan medan yang sulit dan cuaca buruk telah menghambat kemajuan utama mereka di wilayah Kherson selatan.
Rusia telah memerintahkan evakuasi warga sipil dari wilayah yang dikuasainya, tetapi Kyiv mengatakan Rusia memperkuat daerah itu dengan pasukan cadangan yang baru dipanggil.
Putin mengulangi tuduhan terbaru Rusia bahwa Ukraina berencana menggunakan bom kotor untuk menyebarkan bahan nuklir.
Konflik, yang dimulai delapan bulan lalu dengan invasi pasukan Rusia ke Ukraina, telah menewaskan ribuan orang, jutaan orang mengungsi, mengguncang ekonomi global, dan dunia kembali ke era Perang Dingin.
Serangan Rusia ke infrastruktur energi Ukraina memaksa pemadaman listrik di ibu kota Kyiv dan tempat-tempat lain.
Namun serangan rudal dan pesawat nirawak Rusia tidak akan mematahkan semangat Ukraina. Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato yang disiarkan lewat video pada Kamis malam saat ia berdiri di luar dalam kegelapan di samping reruntuhan drone.
“Menembaki tidak akan menghancurkan kami, mendengar lagu kebangsaan musuh di tanah kami lebih menakutkan daripada roket musuh di langit kami. Kami tidak takut kegelapan,” kata dia.
Pada Jumat pagi, 29 Oktober 2022, militer Ukraina memberikan ringkasan aksi medan perang di provinsi selatan Kherson, di mana pasukan Ukraina dan Rusia telah bersiap selama berminggu-minggu untuk pertempuran paling penting dalam perang kedua negara.
Baca: Keluarga Mahsa Amini Mengaku Jadi Tahanan Rumah
REUTERS