TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace membantah klaim Moskow mengenai rencana Ukraina menggunakan "bom kotor". Saat bertelepon dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Minggu, 23 Oktober 2022, Wallace memperingatkan bahwa tuduhan tersebut tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk melakukan eskalasi yang lebih besar.
Selain dengan Inggris, Shoigu juga berkomunikasi dengan beberapa anggota NATO lain, seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Turki pada Minggu, 23 Oktober 2022. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan Shoigu telah memberi tahu mereka mengenai kekhawatiran Moskow bahwa Kyiv berencana meledakkan bom kotor, yakni perangkat yang dicampur dengan bahan radioaktif.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam panggilan teleponnya dengan Wallace, Menteri Pertahanan Rusia mengklaim bahwa Barat memfasilitasi tindakan ini untuk meningkatkan perang melwan Presiden Vladimir Putin di Ukraina.
Baca juga: Inggris Akan Menaikkan Anggaran Pertahanan
Tentara dari Republik Chechnya terlihat di tengah pertempuran konflik Ukraina-Rusia di kota Mariupol, Ukraina, 15 April 2022. Tidak hanya di Ukraina, pasukan ini juga membantu Rusia dalam perang di Suriah dan Georgia. REUTERS/Chingis Kondarov
Wallace, seperti dikutip The Independent, menegaskan kepada Shoigu keinginan Inggris untuk meredakan konflik. Dia menyatakan Inggris siap membantu Ukraina dan Rusia dalam mencari resolusi untuk perang yang berlangsung hampir delapan bulan.
Bersamaan dengan laporan pertukaran diplomatik, media di Rusia mewartakan pembuatan “bom kotor” sedang dalam tahap akhir. Kyiv dituding menerima komponen nuklir dari spesialis Inggris.
Menanggapi kekhawatiran militer Rusia, Ukraina mengkritik pernyataan Shoigu mengenai potensi pihaknya menggunakan bom kotor dalam konflik saat ini. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut Presiden Vladimir Putin adalah satu-satunya pihak yang mampu menggunakan senjata nuklir di Eropa.
"Jika ada yang bisa menggunakan senjata nuklir di bagian Eropa ini, itu hanya bisa dari satu sumber, dan sumber itu adalah yang telah memerintahkan kamerad Shoigu untuk menelepon di sini atau di sana," kata Zelensky dalam pesan video malamnya, Minggu, 23 Oktober 2022.
Sebelumnya dalam panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu, Minggu, 23 Oktober 2022, Shoigu menyebut situasi di Ukraina dapat dengan cepat memburuk dan cenderung ke arah eskalasi yang tidak terkendali.
Sedangkan Zelensky menyebut lelucon Shoigu memperlihatkan inti permasalahan yang ada dalam konflik ini. "Semua orang mengerti sepenuhnya. Mereka mengerti siapa sumber dari semua hal kotor yang bisa dibayangkan dalam perang ini," katanya.
Pada Jumat lalu, Shoigu menelepon Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin. Kedua belah pihak mengkonfirmasi pembicaraan pertelepon itu membahas perang Ukraina. Itu adalah panggilan telepon kedua antara kedua menteri sejak Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari. Pada Mei, Menteri Pertahanan Amerika Serikat mendesak Rusia untuk melakukan gencatan senjata segera.
THE INDEPENDENT | REUTERS
Baca juga: Menteri Inggris untuk Asia Kunjungi Indonesia, Ini Agendanya
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.