TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Bersenjata Iran memperingatkan para demonstran bahwa mereka akan bertindak tegas untuk memastikan keamanan dan perdamaian di negara itu. Pernyataan itu dikeluarkan seiring meningkatnya protes atas kematian Mahsa Amini di sejumlah kota di Iran dalam beberapa hari terakhir ini.
Warga Iran telah menggelar demonstrasi nasional atas kasus Amini, 22 tahun, yang meninggal pekan lalu setelah ditangkap karena mengenakan "pakaian yang tidak pantas".
"Tindakan pengunjuk rasa ini adalah bagian dari strategi jahat musuh untuk melemahkan rezim Islam," kata tentara Iran dalam pernyataan, Jumat, 23 September 2022.
Sebagai tandingan, akan digelar unjuk rasa pro-pemerintah pada Jumat, kata media Iran.
Para pengunjuk rasa di Teheran dan kota-kota lain membakar kantor polisi dan kendaraan karena kemarahan atas kematian Amini. Unjuk rasa tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.
Kematian Amini telah menyalakan kembali kemarahan atas isu-isu termasuk pembatasan kebebasan pribadi di Iran - aturan berpakaian yang ketat untuk wanita - dan ekonomi yang terguncang akibat sanksi.
Para penguasa Iran khawatir akan kebangkitan protes 2019 yang meletus karena kenaikan harga bensin, yang paling berdarah dalam sejarah Republik Islam itu.
Reuters