Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uganda Umumkan KLB Ebola Pasca-Galur Sudan Ditemukan

Reporter

image-gnews
Sejumlah pasien yang terjangkit virus ebola saat berada di Pulau Klinik di Monrovia, Liberia, 30 September 2014. Dokter dan perawat dari Uganda yang dikerahkan oleh WHO dibantu juga oleh warga Liberia yang dilatih khusus, REUTERS/Christopher Black/WHO/Handout via Reuters
Sejumlah pasien yang terjangkit virus ebola saat berada di Pulau Klinik di Monrovia, Liberia, 30 September 2014. Dokter dan perawat dari Uganda yang dikerahkan oleh WHO dibantu juga oleh warga Liberia yang dilatih khusus, REUTERS/Christopher Black/WHO/Handout via Reuters
Iklan

Tempo.co, JAKARTA--Uganda telah mengumumkan kejadian luar biasa (KLB) Ebola setelah otoritas kesehatan memastikan satu kasus galur Sudan yang relatif jarang ditemukan. Seperti dilansir Reuters Rabu 21 September 20222, seorang pria berusia 24 tahun di distrik Mubende, Uganda, menunjukkan gejala terinfeksi dan kemudian meninggal.

"Kami ingin menginformasikan negara ini bahwa kita menghadapi KLB Ebola yang sudah dipastikan kemarin," kata Diana Atwine, sekretaris tetap Kementerian Kesehatan Uganda, dalam jumpa pers.

Dia mengatakan pasien terkonfirmasi itu, yang semula diduga terkena malaria, mengalami demam tinggi, diare, nyeri perut dan muntah darah. Saat ini ada delapan kasus suspek yang dirawat di sebuah fasilitas kesehatan, kata kantor WHO Afrika dalam pernyataannya.

WHO mengatakan pihaknya tengah membantu otoritas kesehatan Uganda dalam penyelidikan dan mengerahkan staf ke daerah terdampak.

"Uganda sudah terbiasa melakukan pengendalian Ebola secara efektif. Berkat pengalaman mereka, tindakan telah diambil segera untuk mendeteksi virus dan kita bisa mengandalkan pengetahuan ini untuk menahan sebaran penularan," kata Matshidiso Moeti, direktur regional WHO Afrika.

WHO mengatakan sebelumnya sudah ada tujuh KLB Ebola galur Sudan yakni empat di Uganda dan tiga di Sudan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Uganda terakhir kali melaporkan KLB galur Sudan pada 2012 dan KLB galur Zaire pada 2019. WHO mengatakan vaksin Ervebo yang diberikan pada kelompok rentan sangat efektif mengendalikan sebaran Ebola di Republik Demokratik Kongo dan lainnya, tetapi vaksin ini baru disetujui untuk perlindungan terhadap galur Zaire.

Vaksin lainnya, yang dibuat Johnson & Johnson, kemungkinan efektif melawan Ebola. Namun, WHO mengatakan vaksin ini belum diuji secara khusus terhadap galur Sudan.

Baca juga: 1 Pasien Ebola di Kongo Meninggal

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

6 hari lalu

Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia yang didirikannya di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@ivan_gunawan
Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

Ivan Gunawan akhirnya datang meresmikan Masjid Indonesia di Uganda yang sudah dibangunnya sekitar 2 tahun lalu.


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

11 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


Ivan Gunawan Bersiap Ke Uganda Resmikan Masjidnya, Begini Rute Perjalanan dari Indonesia

14 hari lalu

Ivan Gunawan. Foto: Instagram/@ivan_gunawan
Ivan Gunawan Bersiap Ke Uganda Resmikan Masjidnya, Begini Rute Perjalanan dari Indonesia

Ivan Gunawan akan ke Uganda untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Bagaimana rute dari Indonesia ke Uganda?


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

19 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

23 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

24 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

25 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Mahkamah Konstitusi Uganda Pertahankan Undang-Undang Anti-LGBTQ

27 hari lalu

Ilustrasi LGBT. Dok. TEMPO/ Tri Handiyatno
Mahkamah Konstitusi Uganda Pertahankan Undang-Undang Anti-LGBTQ

Mahkamah Konstitusi Uganda hanya merubah beberapa bagian dalam undang-undang anti-LGBTQ.