TEMPO.CO, Jakarta - Legislator top China, Li Zhanshu, melakukan lawatan ke Seoul, untuk bertemu pejabat senior Korea Selatan termasuk Presiden Yoon Suk-yeol.
Korea Selatan berusaha untuk mempertahankan hubungan ekonomi dengan Beijing, sementara juga memperkuat hubungannya dengan Amerika Serikat.
Li Zhanshu, ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, tiba di Seoul pada hari Kamis, 15 September 2022, sebagai bagian dari tur internasional ke Mongolia, Nepal dan Rusia, di mana dia mengatakan kepada anggota parlemen bahwa China "memahami dan mendukung" Moskow, termasuk dalam perang di Ukraina.
Di Seoul, Li dijadwalkan bertemu dengan Yoon sekaligus ketua majelis nasional Korea Selatan. Bulan lalu Yoon menghadapi kritik karena mengadakan panggilan telepon dengan Ketua DPR AS Nancy Pelosi daripada bertemu langsung dengannya.
"Yoon jelas berusaha menstabilkan hubungan Korea dengan China - tetapi tidak mengorbankan hubungannya dengan Amerika Serikat," kata Go Myong-Hyun, dari Asan Institute for Policy Studies di Seoul.
"Kunjungan lanjutan oleh pejabat tinggi China menunjukkan bahwa China juga tidak ingin membiarkan hubungannya dengan Seoul memburukt," katanya.
Kunjungan Li dilakukan di tengah kegemparan di Korea Selatan atas Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS, yang baru-baru ini ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.
Korea Selatan mengatakan tindakan itu, yang mengecualikan kendaraan listrik (EV) yang dirakit di luar Amerika Utara dari kredit pajak di Amerika Serikat, melanggar semangat aliansi ekonomi dan keamanan negara, yang telah dijanjikan Biden untuk diperkuat.
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Wendy Sherman bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Hyundong di Washington pada hari Kamis untuk membahas berbagai masalah bilateral, termasuk membentuk "mekanisme konsultatif" untuk terlibat dengan Seoul saat Undang-Undang Pengurangan Inflasi diimplementasikan.