TEMPO.CO, Jakarta - Harga hotel di London dan tiket pesawat ke ibu kota Inggris melonjak ketika ratusan ribu orang berduyun-duyun ke sana menjelang pemakaman Ratu Elizabeth II pada Senin besok, 19 September 2022, berpotensi memberikan peluang pulih bagi bisnis pariwisata kota di kemerosotan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Kematian ratu berusia 96 tahun pada 8 September itu mengakhiri 70 tahun takhtanya. Ia menjadi monarki terlama yang memerintah Inggris dan salah satu wajah paling dikenal di dunia sebagai satu-satunya ratu Inggris yang paling banyak dikenal orang.
Sejak pengumuman kematiannya, tarif rata-rata untuk sebuah hotel di London meningkat menjadi US$384 (Rp5,7 juta) per malam dari sebelumnya US$244 (Rp3,6 juta) per malam, menurut Hayley Berg, ekonom utama di startup perjalanan Hopper, dikutip dari Reuters, Selasa, 13 September 2022.
Lonjakan minat akomodasi datang ketika warga Inggris mengunjungi ibu kota untuk memberi penghormatan dan delegasi asing tiba untuk pemakaman pada 19 September. Pemerintah juga mempersiapkan diri untuk pengunjung yang besar. Ratusan ribu orang diperkirakan akan mengiringi peti matinya dari Rabu malam hingga awal hari pemakamannya.
Hotel kelas atas seperti Claridge's, Connaught, The Dorchester, dan Berkeley di distrik Mayfair kelas atas, terjual habis untuk Minggu malam, menurut situs web mereka.
Tarif telah menembus 1.200 pound sterling atau Rp20,6 juta untuk hotel bintang lima pada Senin, dan diperkirakan akan berlipat ganda dalam lima hari ke depan karena sistem hotel kota mencapai tingkat hunian 95 persen, kata HotelPlanner.
Lebih dari 60 persen pelancong adalah pengunjung asing, katanya.
Jaringan hotel standar juga telah dibanjiri pesanan. Lebih dari puluhan hotel yang dioperasikan oleh Premier Inn Whitbread di pusat kota telah dipesan, menurut Reuters.
Travelodge, yang memiliki 78 hotel di ibu kota mengatakan telah melihat lonjakan pemesanan dari seluruh penjuru Inggris.
Harga rata-rata untuk penerbangan pulang-pergi dari Amerika Serikat ke London yang berangkat pada 15, 16 dan 17 September masing-masing adalah US$1.120, US$1.054 dan US$967, menurut data Hopper. Tarif pesawat ini lebih tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata untuk perjalanan pulang pergi trans-Atlantik sebesar US$710.
Peningkatan perjalanan karena pembatasan pandemi mereda telah mendorong tarif hotel ke level rekor musim panas ini, menurut data dari perusahaan analitik STR. Warga Inggris juga menghabiskan banyak uang untuk perayaan memperingati Jubilee Platinum Elizabeth selama akhir pekan empat hari di Juni.
Pound sterling yang lebih lemah juga menarik orang-orang dari luar negeri dan arus masuk dapat memberikan dorongan ke restoran, pub, dan museum yang masih belum pulih dari pandemi dan dampak inflasi.
Namun masih terlalu dini untuk memperkirakan seberapa besar dampaknya.
Sebagian besar bisnis kemungkinan akan tutup pada Senin, yang telah dinyatakan sebagai hari libur umum. Hal ini akan membatasi keuntungan bagi sektor perhotelan dan pariwisata, kata Samuel Tombs, kepala ekonom Inggris di Pantheon Macroeconomics.
Namun, banyak yang bakal menebus untung, seperti pada Juni setelah liburan ekstra untuk Jubilee dan acara serupa. Untuk saat ini, Pantheon mengharapkan kenaikan 0,2 persen ke tingkat PDB September dari pemakaman Ratu Elizabeth II.
REUTERS
Baca juga: Peti Mati Ratu Elizabeth II Diterbangkan ke London
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.