TEMPO.CO, Jakarta - Kepala pengawas Badan Energi Atom atau IAEA, Rafael Grossi, menyebut Ukraina dan Rusia tertarik dengan proposal yang disorongkan IAEA bahwa zona perlindungan akan dibuat di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia. Grossi pada Senin, 12 September 2022, menggambarkan hal ini sebagai gencatan senjata.
Rusia dan Ukraina saling berseteru setelah kejadian penembakan di lokasi PLTN Zaporizhzhia, yang merupakan PLTN nuklir terbesar di Eropa. Penemebakan di area itu, telah merusak bangunan di dekat enam reaktor PLTN dan berisiko menimbulkan bencana nuklir, termasuk memotong saluran listrik yang penting untuk mendinginkan bahan bakar di reaktor meskipun semuanya ditutup.
Pemandangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Grossi telah menyerukan agar aksi penembakan disekitar zona perlindungan keamanan dan keselamatan nuklir PLTN Zaporizhzhia.
"Saya telah melihat tanda-tanda bahwa mereka tertarik dengan perjanjian ini," kata Grossi, pada sebuah konferensi pers ketika ditanya tentang kemajuan pembicaraan dengan Rusia dan Ukraina di PLTN Zaporizhzhia.
Grossi mengatakan isu yang dibahas termasuk radius zona dan peran staf IAEA. Dua pejabat IAEA saat ini, ditempatkan di pabrik dan membentuk apa yang disebut badan tersebut sebagai kehadiran yang berkelanjutan di sana.
Ketika ditanya apakah proposal IAEA hanya untuk gencatan senjata, tidak termasuk penghapusan semua peralatan atau personel militer, Grossi mengatakan apa yang dia sarankan mencakup gencatan senjata.
"Termasuk hal itu. mungkin juga termasuk hal-hal yang lain. Pada dasarnya itu adalah komitmen bahwa tidak ada tindakan militer yang akan mencakup atau menyiratkan, tentu saja di pabrik atau pada radius yang dapat mempengaruhi operasi normalnya. Inilah yang kami harapkan," katanya
REUTERS
Baca juga: Laporan Terkini IAEA dari PLTN Zaporizhzhia di Tengah Perang Rusia-Ukraina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.