TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan ucapan belasungkawa atas musibah banjir bandang yang terjadi di Pakistan. Banjir itu telah menelan korban jiwa lebih dari seribu orang dan mengacaukan negara itu.
Sejumlah laporan media dari India menyebut Pemerintah India akan mengirimkan bala-bantuan ke Pakistan. India dan Pakistan adalah dua negara yang saling bertetangga secara geografis.
Saddened to see the devastation caused by the floods in Pakistan. We extend our heartfelt condolences to the families of the victims, the injured and all those affected by this natural calamity and hope for an early restoration of normalcy.
— Narendra Modi (@narendramodi) August 29, 2022
Ucapan belasungkawa disampaikan Modi lewat Twitter pada Senin, 29 Agustus 2022. Dalam ucapannya, Modi mengaku sangat sedih melihat kehancuran di Pakistan yang disebabkan banjir bandang.
“Kami menyampaikan belangsungkawa yang tulus pada keluarga korban, mereka yang mengalami luka-luka dan terdampak oleh bencana alam ini. Semoga bisa tercipta pemulihan yang cepat,” tulis Perdana Menteri Modi di Twitter.
Sejumlah sumber mengatakan kepada Indian Express bahwa Pemerintahan Modi saat ini sedang mempertimbangkan apakah akan menerbitkan izin untuk pengiriman bantuan kemanusiaan ke Pakistan. Banjir bandang di Pakistan telah menewaskan lebih dari seribu orang. Akan tetapi, Indian Express mewartakan belum ada keputusan akhir yang dibuat. Para pucuk pimpinan di Pemerintah India masih mendiskusikan kemungkinan langkah yang akan dibuat.
Jika disetujui, maka itu aan menjadi bantuan kemanusiaan pertama yang dikirimkan India ke Pakistan sejak Perdana Menteri Modi menduduki jabatan orang nomor satu di India pada 2014. Pemerintahan India sebelumnya, juga menawarkan bantuan saat negara tetangganya menghadapi bancana alam, contohnya saat terjadi banjir bandang pada 2010 dan 2005 ketika terjadi gempa bumi.
Islamabad belum mau berkomentar perihal kemungkinan pengiriman bantuan dari India ini. Menteri Keuangan Pakistan Miftah Ismail belum lama ini mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan impor sayur-mayur dan bahan makanan lainnya dari India.
Pakistan sebelumnya telah memutuskan hubungan perdagangan dengan India. Kedua negara saling bersitegang memperebutkan wilayah Jammu dan Kashmir, yang dihuni oleh mayoritas muslim. Pengecualian dilakukan beberapa kali sejak 2019.
Banjir bandang di Pakistan disebabkan hujan musiman, yang deras dan tidak normal. Hampir satu juta rumah rusak akibat musibah ini. Kementerian bidang Iklim Pakistan menyebut banjir bandang telah menciptakan sebuah krisis yang tak terbayangkan sebelumnya.
Sumber: RT.com
Baca juga: Banjir Bandang Pakistan Menyebabkan Kerugian Rp 148 T, Lebih dari 1.000 Tewas
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.