TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah China masih mewajibkan penumpang internasional untuk melakukan tes Covid-19 sebelum berangkat dan karantina pada saat kedatangan.
China, yang telah mempersingkat masa karantina dan menghapus beberapa persyaratan pengujian dan isolasi diri untuk pelancong internasional, masih memiliki beberapa kebijakan Covid-19 yang paling ketat di dunia.
Bea Cukai China pada Kamis, 26 Agustus 2022, mengatakan telah menghapus persyaratan bagi para pelancong untuk melaporkan tes Covid, infeksi sebelumnya, dan tanggal vaksinasi ketika mereka melewati bea cukai, untuk membuat masuk lebih nyaman.
"Ini bukan pelonggaran pengendalian Covid," kata kantor bea cukai dalam pernyataan klarifikasi pada hari Jumat, merujuk pada perubahan aturan pelaporan.
"Tidak ada perubahan substansial pada persyaratan Covid untuk pelancong yang datang."
Pelancong yang berniat memasuki China dari negara lain masih harus melaporkan tes dan informasi terkait Covid lainnya ke kedutaan China untuk mendapatkan kredensial kesehatan digital agar bisa naik penerbangan mereka, menurut situs web kedutaan.
Jumlah penerbangan internasional masuk dan keluar China tetap rendah dibandingkan dengan era pra-pandemi, memperumit rencana perjalanan banyak orang.
Angka harian Covid-19 di China pada 25 Agustus 2022 sebesar 1.461 dengan rata-rata haria dalam tujuh hari terakhir di atas 1900.
Menurut laman Chinahighlights, masa karantina untuk pendatang yang ditetapkan sejak 30 Juni 2022 adalah 10 hari (karantina terpusat 7 hari dan karantina rumah 3 hari).
Reuters