Berdasarkan konvensi tersebut, 37 negara yang pernah memiliki amunisi tandan telah memusnahkan stok mereka, secara kolektif menghancurkan hampir 1,5 juta amunisi tandan yang berisi 178 juta submunisi. Totalnya adalah 99 persen dari semua amunisi tandan yang dilaporkan ditimbun oleh pihak konvensi.
Dalam periode 2021 dan paruh pertama 2022, Bulgaria, Peru, dan Slovakia menghancurkan setidaknya 1.658 amunisi tandan dan 46.733 submunisi dari gudang mereka.
Di bawah konvensi tersebut, negara-negara yang terkontaminasi oleh sisa-sisa amunisi tandan membersihkan lebih dari 58 kilometer persegi tanah yang terkena dampak pada 2021, dengan menghancurkan setidaknya 78.424 submunisi dan sisa-sisa amunisi tandan.
Cluster Munition Monitor adalah laporan pemantauan tahunan oleh CMC (Cluster Munition Coalition), koalisi global organisasi non-pemerintah yang didirikan dan diketuai oleh Human Rights Watch.
Laporan tersebut akan dipresentasikan kepada negara-negara yang menghadiri pertemuan tahunan ke-10 Konvensi Amunisi Tandan di Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa pada 30 Agustus-2 September.
“Penggunaan amunisi tandan Rusia yang meluas di Ukraina adalah pengingat serius tentang apa yang perlu diatasi oleh konvensi jika ingin berhasil mengakhiri penderitaan manusia yang disebabkan oleh senjata tanpa pandang bulu ini,” kata Wareham.
Baca juga: Nyaris Terjadi Bencana Nuklir, Jaringan Ukraina ke PLTN Zaporizhzhia Kembali Tersambung
THE TIMES OF ISRAEL