TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Transportasi Prancis meminta klarifikasi pada TotalEnergies apakah perusahaan minyak raksasa itu terlibat dalam memasok bahan bakar untuk jet tempur Rusia untuk perang di Ukraina melalui usaha patungan lokal.
Surat kabar Le Monde melaporkan pada Rabu, 24 Agustus 2022, bahwa TotalEnergies terlibat dalam memasok kondensat gas untuk membuat bahan bakar jet yang mungkin telah digunakan oleh pesawat tempur Rusia di Ukraina, melalui kerja sama dengan Novatek Rusia.
"Ini adalah subjek yang sangat serius, jadi perlu diverifikasi apakah, secara sukarela atau tidak, telah terjadi pelanggaran sanksi atau energi yang dihasilkan oleh perusahaan, Prancis atau lainnya," kata Menteri Transportasi Prancis Clement Beaune di televisi France 2, Kamis, 25 Agustis 2022.
TotalEnergies, yang tetap mempertahankan asetnya di Rusia meskipun dikritik, mengatakan tidak mengoperasikan infrastruktur pemasok ke militer Rusia dan tidak memiliki pengetahuan tentang potensi produksi bahan bakar jet oleh mitra bisnisnya.
Beaune mengatakan dia tidak memiliki cukup informasi untuk berpihak pada masalah ini. Ia adalah pejabat pemerintah Prancis pertama yang mengomentari tuduhan yang dapat merusak upaya Presiden Emmanuel Macron untuk mewujudkan perdamaian di Ukraina.
Le Monde mengatakan bahan bakar jet, yang dikirim ke dua pangkalan angkatan udara Rusia dan kemungkinan digunakan dalam serangan udara di Ukraina, dihasilkan dari kondensat gas pasokan Terneftegaz, di mana TotalEnergies memegang 49% sahamnya.
Reuters