TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto memastikan Hongaria tidak mendukung seruan dari sejumlah negara anggota Uni Eropa, yang melarang menerbitkan visa ke warga negara Rusia terkait perang Ukraina.
Sejumlah negara yang dimaksud Szijjarto menyerukan larangan Uni Eropa menerbitkan visa untuk warga negara Rusia di antaranya Estonia dan Republik Ceko.
“Kami juga telah mendiskusikan proposal yang memperketat praktik penerbitan visa-visa Eropa ke warga negara Rusia. Kami di sini bersimpati dengan posisi kanselir Jerman dan tidak punya rencana untuk memberlakukan pengetatan apapun atau larangan,” kata Szijjarto, Selasa, 23 Agustus 2022, usai bertelepon dengan mitranya Menteri Luar Negeri Estonia, Urmas Reinsalu.
Bendera Uni Eropa berkibar di luar kantor pusat Komisi Eropa di Brussel, Belgia 21 Agustus 2020. [REUTERS / Yves Herman]
Jerman adalah beberapa negara anggota Uni Eropa yang bersuara lantang menolak blanket larangan visa (untuk warga Rusia). Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Olaf Scholz, menyatakan Eropa tidak seharusnya melarang masuk warga Rusia, yang tidak setuju dengan pemerintahannya (Moskow).
Josep Borrell, diplomat senior Uni Eropa, juga berpandangan sama dengan Scholz. Dalam sebuah konferensi di Spanyol, Borrell menyebut menutup pintu pada warga negara Rusia bukan ide yang bagus.
Sedangkan Reinsalu berkeras Uni Eropa harus menutup pintu-pintu perbatasannya untuk warga negara Rusia, kecuali untuk kasus-kasus kemanusiaan.
“Warga negara Rusia tidak diterima di Eropa. Negara mereka melakukan sebuah perang genosida melawan warga tak berdosa,” kata Reinsalu. Permasalahan visa untuk warga negara Rusia ini, rencananya akan dibahas dalam pertemuan Uni Eropa di Praha pada pekan depan.
Sumber: RT.com
Baca juga: Josep Borrell Menolak Usulan Warga Rusia Dilarang Masuk Eropa
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.