TEMPO.CO, Jakarta - Panglima militer Ukraina mengatakan hampir 9.000 tentara tewas sejak Rusia menginvasi Ukraina hampir enam bulan lalu. Jenderal Valerii Zaluzhnyi memberikan rincian korban resmi pertama dari kerugian militer Ukraina sejak konflik pada Senin dalam sebuah acara veteran.
“Anak-anak Ukraina harus dirawat karena ayah mereka pergi ke garis depan dan, mungkin, adalah salah satu dari hampir 9.000 pahlawan yang tewas,” kata Zaluzhnyi.
Pernyataan itu – jumlah korban tewas resmi pertama dari Kyiv sejak pertempuran dimulai – adalah pandangan langka tentang biaya perang yang sulit dihitung. Sebelumnya, PBB mengkonfirmasi kematian lebih dari 5.500 warga sipil selama invasi Rusia ke Ukraina, yang dimulai 24 Februari.
Badan anak-anak PBB (UNICEF) mengatakan pada Senin telah mengkonfirmasi setidaknya 972 anak-anak Ukraina tewas atau terluka akibat kekerasan. Namun, jumlah sebenarnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi.
“Sebagian besar korban anak-anak disebabkan oleh penggunaan senjata peledak,”ujar Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell.
Rabu 24 Agustus 2022 menandai enam bulan sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina. Ini juga merupakan Hari Kemerdekaan Ukraina, menandai 31 tahun sejak negara itu memperoleh kemerdekaan dari pemerintahan Soviet.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memperingatkan kemungkinan tindakan Rusia terhadap Ukraina saat negara itu bersiap untuk memperingati Hari Kemerdekaan.
Ibukota Ukraina, Kyiv, membatalkan perayaan Hari Kemerdekaan publik. Kantor berita Reuters mengatakan sebuah dokumen pemerintah menunjukkan pihak berwenang di Kyiv melarang acara publik yang berkaitan dengan peringatan itu dari Senin hingga Kamis.
Sementara itu, jumlah korban tewas di pihak Rusia masih misteri. Kremlin berhenti mengumumkan secara terbuka jumlah korban pada Maret, setelah menyatakan bahwa 1.351 tentara telah tewas dalam sebulan perang.
Angka itu, yang secara luas tidak dianggap akurat, tetap menjadi perhitungan resmi terakhir dari kerugian perang Rusia. Intelijen AS awal bulan ini memperkirakan bahwa sekitar 70.000 hingga 80.000 tentara Rusia tewas atau terluka sejak pertempuran dimulai.
Bulan lalu, Direktur CIA William Burns mengatakan sebanyak 15.000 tentara Rusia telah tewas - kira-kira sebanyak orang Rusia yang tewas dalam upaya 10 tahun yang gagal untuk mengambil alih Afghanistan pada 1980-an.
Baca juga: Ukraina Larang Warga Rayakan Hari Kemerdekaan, Khawatir Serangan Rusia
SUMBER: REUTERS | VOA