TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengingatkan warganya untuk waspada akan serangan Rusia yang makin intensif jelang Hari Kemerdekaan negara tersebut pada 24 Agustus 2022.
Beberapa titik penting perang Rusia dan Ukraina baru-baru ini termasuk ledakan yang menghantam Krimea dan serangan rudal di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Pivdennoukrainsk.
Dalam video pidato pada Sabtu malam, 20 Agustus 2022, Zelensky mengatakan Ukraina tidak boleh membiarkan Moskow menyebarkan kesedihan dan ketakutan, saat mereka menandai peringatan 31 tahun kemerdekaan dari pemerintahan Uni Soviet.
"Kita semua harus sadar bahwa minggu ini Rusia dapat mencoba melakukan sesuatu yang sangat buruk, sesuatu yang sangat kejam," kata Zelensky seperti dilansir Reuters Ahad 21 Agustus 2022.
Gempuran Moskow ke wilayah Kharkiv juga cukup meningkat dalam beberapa hari ini. Paling tidak, sampai Sabtu, 20 Agustus 2022, rudal-rudal Rusia masih menghantam bangunan di kota timur laut.
Gubernur regional Oleh Synehub menyatakan, jam malam di Kharkiv akan diperpanjang sepanjang hari pada 24 Agustus.
Kota terbesar kedua di Ukraina itu biasanya memiliki jam malam dari pukul 10 malam hingga 6 pagi. "Tetap di rumah dan perhatikan peringatan!" tulis Synehub dalam sebuah pesan kepada warga di Telegram.
Juga pada Sabtu, sebuah rudal Rusia menghantam daerah perumahan di kota Ukraina selatan tidak jauh dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Pivdennoukrainsk. Pejabat Rusia dan Ukraina menyatakan, gempuran itu melukai 12 warga sipil.
Pejabat Ukraina mengkhawatirkan, serangan di PLTN Pivdennoukrainsk dan penembakan baru di dekat pabrik Zaporizhzhia, fasilitas terbesar di Eropa, memicu kekhawatiran baru akan kecelakaan nuklir selama perang.
Zelensky dalam pidatonya juga secara tidak langsung merujuk pada serangkaian ledakan dalam beberapa hari terakhir di Krimea, wilayah Ukraina yang direbut dan dianeksasi oleh Rusia selama serangan 2014.
Ukraina secara langsung belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, analis mengatakan setidaknya beberapa serangan dimungkinkan oleh peralatan baru yang digunakan oleh pasukan Ukraina.
"Anda benar-benar dapat merasakan bahwa pendudukan di Krimea hanya sementara dan Ukraina akan kembali," kata Zelensky.
Gubernur Krimea yang ditunjuk Rusia Mikhail Razvozhayev, mengatakan, sebuah pesawat tak berawak menyerang sebuah bangunan di dekat markas Armada Laut Hitam Rusia pada Sabtu pagi, 20 Agustus 2022.
"Sebuah drone terbang di langit Krimea. Terbangnya tidak terlalu tinggi dan jatuh tepat di atas markas Armada. Itu jatuh di atap dan terbakar. Serangan itu gagal," kata Razvozhayev di Telegram.
Razvozhayev kemudian mengatakan, sistem anti-pesawat di kawasan itu kembali beroperasi dan meminta penduduk untuk berhenti merekam dan menyebarkan gambar tentang cara kerjanya.
Media Ukraina juga melaporkan ada ledakan di kota-kota terdekat - termasuk resor Yevpatoriya, Olenivka, dan Zaozyornoye.
Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Moskow mengatakan apa yang dilancarkannya sebagai sebuah operasi militer untuk denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.
Sudah hampir 6 bulan perang berlangsung, Rusia masih menggempur negara tetangganya itu. Negara-negara Barat mengecam Kremlin dengan menjatuhkan sanksi ekonomi dan mengirim bantuan senjata ke Ukraina.
Puluhan ribu orang tewas selama perang dan jutaan warga Ukraina pindah ke luar negeri untuk mengungsi. Barat menganggap Rusia melakukan genosida di Ukraina. Moskow berulang kali membantah serangannya menargetkan warga sipil.
Baca juga: Interpreter Salah Kutip, Zelensky Terjemahkan Sendiri Ucapannya
SUMBER: REUTERS