Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malaysia Kekurangan 1,2 Juta Pekerja, Ada Usulan Legalkan Pendatang Haram

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Massa yang tergabung dalam Koalisi Buruh Migran Berdaulat dan organisasi keagamaan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta Selatan, Jumat, 24 Juni 2022. Dalam aksi tersebut mereka menuntut pemerintah Malaysia untuk memenuhi kebutuhan dan hak pekerja migran Indonesia di Malaysia. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Massa yang tergabung dalam Koalisi Buruh Migran Berdaulat dan organisasi keagamaan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta Selatan, Jumat, 24 Juni 2022. Dalam aksi tersebut mereka menuntut pemerintah Malaysia untuk memenuhi kebutuhan dan hak pekerja migran Indonesia di Malaysia. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMalaysia saat ini kekurangan sekitar 1,2 juta pekerja. Selain 120.000 untuk sektor perkebunan, sektor manufaktur membutuhkan 600.000 pekerja lagi dan sektor konstruksi kekurangan 550.000 pekerja.

Di antara bisnis yang merasakan krisis tenaga kerja terburuk adalah pembuat chip, yang membutuhkan hingga 15.000 pekerja dan produsen sarung tangan medis, yang masih kekurangan 12.000 pekerja, demikian dilaporkan FMT, Minggu, 17 Juli 2022.

Salah satu penyebab kurangnya tenaga kerja ini adalah pembekuan pengiriman pekerja migran oleh Indonesia menyusul tidak dipatuhinya MoU pengiriman pekerja rumah tangga oleh Malaysia.

Ketika krisis tenaga kerja terus memburuk, seorang ekonom mendesak pemerintah untuk meninjau kembali strategi lama untuk memecahkan masalah.

Direktur eksekutif Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Lee Heng Guie mengatakan Program Rekalibrasi Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja bisa menjadi cara untuk mendapatkan lebih banyak pekerja ke perkebunan dan sektor lainnya.

Kepala Ekonom Bank Islam Malaysia, Afzanizam Abdul Rashid, mengatakan kegagalan memenuhi permintaan pekerja akan mengerem pertumbuhan ekonomi Malaysia.

Apalagi mengingat sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit, menyumbang hingga 5% dari produk domestik bruto (PDB) negara.

Hingga saat ini, tiga juta ton tanaman kelapa sawit masih belum dipetik dan selanjutnya akan membusuk jika tidak segera dipanen.

“Ini adalah masalah serius. Kami memiliki fakta dan angka untuk mendukungnya,” kata Afzanizam kepada FMT Business.

Dia menunjukkan bahwa sementara Malaysia dapat mencari pekerja dari negara lain, itu akan membutuhkan “sedikit waktu untuk menyimpulkan” kesepakatan yang layak.

Baru minggu ini, menteri dalam negeri Hamzah Zainudin mengatakan Malaysia bisa melihat ke negara lain sebagai sumber tenaga kerja jika Indonesia tidak menghentikan pembekuan pengiriman pekerja.

“Urgensinya sekarang adalah untuk memperbaiki kemacetan saat ini, dan itu berarti menyelesaikan masalah dengan Indonesia sesegera mungkin,” kata Afzanizam.

Penelti sosial ekonomi Malaysia,  Lee Heng Guie, mendesak pemerintah untuk menghidupkan kembali Program Rekalibrasi Tenaga Kerja untuk memecahkan masalah kekurangan pekerja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Program ini diperkenalkan pada November 2020 untuk memungkinkan pekerja migran yang telah memasuki negara itu untuk bekerja tanpa izin agar status mereka divalidasi. Tanggung jawab ada pada majikan mereka untuk memulai prosesnya.

Program ini seharusnya dihentikan pada 30 Juni tahun lalu tetapi diperpanjang dua kali sebelum akhirnya dihentikan pada 30 Juni 2022.

Hingga November tahun lalu, lebih dari 280.000 migran ilegal telah mendaftar untuk program tersebut. Dari jumlah tersebut, 120.000 berasal dari sektor perkebunan.

“Memperbarui program dapat membantu negara mengurangi kekurangan tenaga kerja untuk saat ini,” kata Lee kepada FMT Business.

Krisis tenaga kerja mengancam akan memburuk minggu ini ketika Bangladesh juga mengumumkan bahwa mereka tidak mengizinkan warganya datang ke Malaysia untuk bekerja.

Kekusutan telah diatasi dan sekitar 2.000 orang Bangladesh diperkirakan akan segera tiba untuk mulai bekerja di Malaysia.

Namun, perselisihan dengan Jakarta tampaknya tidak akan segera diselesaikan dan para pemangku kepentingan dan ekonom khawatir hal itu dapat menghancurkan sektor perkebunan di mana sebagian besar warga Indonesia merupakan pekerja.

Menurut perkiraan terbaru oleh Reuters, sektor perkebunan masih kekurangan 120.000 pekerja.

Lee mengatakan bola sekarang ada di pemerintah. “Ini adalah masalah yang harus diselesaikan dengan cepat, apalagi sekarang kita juga berada dalam lingkungan kenaikan biaya,” katanya.

CEO Center for Market Education Carmelo Ferlito menunjukkan bahwa bisnis akan menderita jika Malaysia tidak dapat segera memenuhi permintaan tenaga kerja.  

Dia mengatakan kekurangan tenaga kerja akan menyebabkan beberapa bisnis kehilangan daya saing mereka, mendorong biaya barang dan jasa naik atau menyebabkan mereka tutup.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

16 jam lalu

Petugas memeriksa barang bawaan penumpang di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. TEMPO/Subekti.
Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.


Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

22 jam lalu

Suasana pembangunan jalan di istana presiden Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 12 Februari 2024. Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos mengatakan bahwa saat ini progres pembangunan istana presiden di IKN telah mencapai 54 persen dan diproyeksi siap digunakan untuk menggelar Upacara Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.


Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

1 hari lalu

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta usai pemberian zakat ke Badan Zakat NAsional pada Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.


Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

2 hari lalu

Masa Depan Kecerdasan Buatan
Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.


KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

Suasana restoran KFC akibat boikot merek Barat di Mesir akibat pemboman Israel di Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung di Kairo, Mesir, 20 November 2023. REUTERS /Mohamed Abd El Ghany
KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.


8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya. Foto: Canva
8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.


Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Polisi mengamankan nelayan asing pelaku pencurian ikan di Belawan, Sumatera Utara, 21 Mei 2015. Personel Dit Polair berhasil menangkap satu nahkoda dan empat nelayan asing asal Thailand, yang mencuri ikan di perairan laut Indonesia dengan barang bukti ikan sebanyak 1 ton. ANTARA/Irsan Mulyadi
Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia


Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Eagle's Nest SkyWalk di Langkawi, Malaysia, skywalk terpanjang di dunia. Instagram.com/@langkawiskycab
Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk


Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Suporter Indonesia memberi dukungan saat pertandingan  Timnas U-23 Indonesia melawan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024.. Timnas U-23 Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan melalui adu pinalti dengan agregat 11-10, setelah sebelumnya bermain imbang dengan skor 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Polsek Badau menggagalkan upaya penyelundupan puluhan Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) non prosedural yang hendak bekerja di Negara Malaysia melalui jalur tidak resmi di wilayah Badau perbatasan Indonesia-Malaysia, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Polsek Badau. (Teofilusianto Timotius)
Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).