TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang dengan pisau menyerang pengunjung sebuah rumah sakit di Shanghai, China, melukai empat orang dan membuat tenaga medis serta pasien berlarian menghindari amukan.
Serangan pada Sabtu, 9 Juli 2022 ini merupakan yang kedua sejak dilakukan penguncian Covid-19 di pusat keuangan dicabut awal Juni lalu.
Polisi bergegas ke Rumah Sakit Ruijin yang berusia lebih dari 100 tahun pada Sabtu pagi setelah menerima telepon tentang serangan.
Video di media sosial menunjukkan kekacauan ketika pengunjung memanjat di pintu putar untuk keluar dari rumah sakit sementara dokter terlihat berlari dengan pasien mereka, beberapa di kursi roda dan satu di tempat tidur dorong.
Jejak darah panjang terlihat di permukaan marmer tangga dalam satu video.
"Ini sangat mengejutkan," kata seorang warga Shanghai yang datang untuk pemeriksaan tepat setelah rumah sakit ditutup. "Ini sangat membuat putus asa. Apa yang terjadi dengan masyarakat ini?"
Birokrasi rumah sakit menjadi masalah bagi banyak warga China. Antrean panjang memunculkan calo yang memperdagangkan nomor antrean pemeriksaan dokter, serta korupsi yang dapat menaikkan biaya perawatan.
Laporan pasien menyerang dokter juga banyak terjadi.
Di rumah sakit Shanghai, polisi menemukan seorang pria menyandera kerumunan dengan pisau di lantai tujuh departemen rawat jalan. Ketika pria itu mengancam akan melukai para sandera, polisi melepaskan tembakan untuk melumluhkannya, kata polisi setempat.
Tak satu pun dari yang terluka berada dalam situasi yang mengancam jiwa dan insiden itu sedang diselidiki, kata polisi.
Rumah Sakit Ruijin ditutup, dan semua janji dibatalkan, kata seorang petugas polisi kepada warga di luar.
Seorang pria ditangkap pada hari Senin lalu setelah melakukan penusukan di pusat kota distrik Jingan.
Reuters