TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin buka suara perihal pernyataan Presiden RI Joko Widodo, yang menyebut telah menyampaikan pesan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Hamianin menjelaskan, sebuah pesan dapat dikategorikan tiga jenis. Pertama, sesuatu yang bisa ditulis di atas kertas dan dibawa seseorang. Kedua, ungkapan lisan yang diucapkan satu pihak dan disampaikan ke pihak lain. Ketiga, pesan tak langsung yang dipahami setelah pembicaraan di antara kedua penutur. Menurut Hamianin, Presiden Jokowi menangkap maksud terakhir (jenis pesan ketiga).
"Jadi tidak ada pesan tertulis, tidak ada pesan langsung seperti 'tolong katakan ini, ini, dan ini' kepada Putin," katanya dalam jumpa pers virtual, Selasa, 5 Juli 2022.
"Demikian persepsi dan pemahaman pihak indonesia yang disampaikan kepada Vladimir Putin. Saya pikir ada pesan yang sangat jelas, dan tidak ada interpretasi dan saya senang tentang itu. Posisi Ukraina jelas," ujarnya menambahkan.
Presiden Jokowi (kanan) melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Istana Maryinsky, di Kyiv, Ukraina, Rabu, 29 Juni 2022. Presiden Jokowi turut didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. ANTARA/Setpres/Agus Suparto
Hamianin mengaku tidak tahu apa yang disampaikan Jokowi (ke Presiden Putin). Pesan terjelas yang dipahaminya adalah Ukraina masih membuka pinttu perdamaian, tetapi tidak akan menyerah dalam kondisi apa pun di bawah Rusia.
"Kami menjunjung integritas wilayah, HAM, dan hukum internasional, tentu saja," ujar Hamianin.
Sebelumnya pada Kamis, 30 Juni 2022 atau usai melakukan pertemuan dengan Presiden Putin, Jokowi menyatakan telah menyampaikan pesan dari Zelensky kepada Putin. Ia menyatakan, Indonesia tetap bersedia menjadi jembatan komunikasi antara kedua pemimpin. Namun, dia tidak mengatakan apa yang ada di pesan itu.
Humas Kantor Keprresidenan Ukraina, Serhii Nikiforov, membantah pernyataan Presiden Jokowi soal titipan pesan Presiden Zelensky kepada Presiden Putin. Nikiforov mengatakan kepada media Ukrainska Pravda, bahwa fokus pembicaraan antara Zelensky dan Jokowi di Istana Presiden Ukraina di Kyiv, pada Rabu 29 Juni 2022, adalah tentang blokade pelabuhan Ukraina. Sebab Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar dari Ukraina.
"Pesan apa pun, jika presiden Ukraina ingin berbicara kepada seseorang, dia akan melakukannya secara terbuka dalam pidato hariannya," kata Nikiforov seperti dikutip Minggu, 3 Juli 2022.
Kremlin atau Kantor Kepresidenan Rusia menanggapi ihwal pesan Zelensky ke Putin ini. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Jumat, 1 Juli 2022 mengatakan Jokowi memang menitipkan pesan, namun bukan dalam bentuk tertulis. Peskov enggan memberi keterangan lebih detail.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, pada Minggu, 3 Juli 2022 tidak mau berkomentar perihal ini. "Saya tidak dapat merespon sesuatu yang tidak saya ketahui," ujarnya.
Baca juga: Pandemi Diprediksi Selesai 5 Tahun, Menkes: Belajar Berdampingan dengan Covid-19
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.