Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Politisi Belanda Bela Nupur Sharma India yang Hina Nabi Muhammad

image-gnews
Politikus Belanda Geert Wilders merupakan ketua Partai Kebebasan. Reuters
Politikus Belanda Geert Wilders merupakan ketua Partai Kebebasan. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Parlemen sekaligus Ketua Partai untuk Kebebasan atau PVV Belanda, Geert Wilders mendukung pernyataan Politisi Partai Bharatiya Janata India, Nupur Sharma yang dinilai menghina Nabi Muhammad. Dia menyebut sikap negara-negara Arab dan Islam terhadap Sharma adalah langkah yang sembrono.

"Konyolnya negara-negara Arab dan Islam marah kepada politisi India #NupurSharma @NupurSharmaBJP karena dia mengatakan yang sebenarnya tentang #Nabi Muhammad, yang memang menikahi Aisha ketika dia berusia enam tahun dan menghabiskan pernikahan itu ketika dia berusia sembilan tahun. Mengapa India harus meminta maaf?" kata Wilders dikutip dari cuitannya pada Kamis, 9 Juni 2022. 

Politisi dengan spektrum politik ekstrem kanan itu memang dikenal sebagai penghina agama Islam dan Nabi Muhammad. Dia dikecam oleh pengguna media sosial sampai berurusan dengan hukum atas pernyataannya yang anti-islam. Akun Twitter dia juga beberapa kali ditangguhkan karena melanggar aturan platform mengenai ujaran kebencian.

Setelah cuitan berupa dukungan itu, Wilders mengaku menerima banyak ancaman pembunuhan dari Muslim yang ingin membunuhnya. Dia sekali lagi menegaskan, bahwa perkataan dia soal Nabi Muhammad benar adanya. 

"Pesan saya kepada mereka adalah pergi lah ke neraka. Anda tidak memiliki moral. Kami berdiri untuk kebenaran. Kami berdiri untuk kebebasan," kata Wilders dalam unggahan Twitter Rabu, 8 Juni 2022.

Nupur Sharma, juru bicara BJP, yang merupakan partai penguasa di India diyakini telah mengatakan dianggap menghina Nabi Muhammad dalam debat TV tentang perselisihan Masjid Gyanvapi yang merupakan topik hangat. Sharma di akun Twitter resminya mengaku mengatakan itu setelah lawan debatnya, yang merupakan seorang Muslim, mengejek agama Hindu dengan menyebut 'Shivling' atau representasi abstrak Dewa Hindu, yang diklaim telah ditemukan di dalam kompleks masjid sebagai air mancur.

Seperti diwartakan Hindustan Times, sebagian besar laporan merujuk pada “penghinaan” kepada Nabi Muhammad dan istrinya. Beberapa laporan merujuk pada eskalasi "kebencian terhadap Islam" dan membandingkan masalah ini dengan Islamofobia di Barat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masalah penghinaan ini pertama kali dilaporkan oleh sebuah situs web di Kuwait dan kemudian diangkat oleh badan berita Arab lainnya. Sejumlah laporan itu memicu kemarahan netizen jazirah Arab di media sosial.

Kini BJP telah menangguhkan Nupur Sharma dan memecat Jindal atas komentarnya yang dianggap menghina Nabi Muhammad. Melalui Sekretaris Jenderal Partai Arun Singh dalam sebuah pernyataan pada Ahad, 5 Juni 2022, BJP menyatakan sangat menentang ideologi apa pun yang menghina atau merendahkan sekte atau agama apa pun. BJP juga menyatakan, sangat menghormati semua agama dan mengecam keras penghinaan terhadap identitas agama mana pun.

Menanggapi penangguhannya itu, Sharma yang sudah mengklarifikasi soal penghinaan Nabi Muhammad di Twitter menegaskan, bahwa dia tidak pernah ada niat untuk menyakiti perasaan agama siapa pun. "Jika kata-kata saya telah menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti perasaan keagamaan siapa pun, saya dengan ini menarik pernyataan saya tanpa syarat," katanya, seperti dilansir Reuters, Senin, 6 Juni 2022.

Pernyataan Nupur Sharma memang telah menuai protes dari kelompok Muslim. Tidak hanya di dalam negeri, komentar dia juga memicu kecaman dari beberapa negara Muslim, termasuk Arab Saudi, Qatar, dan Kuwait, dan Pakistan.

Baca: Buntut Insiden Sharma, Petinggi India Diminta Hati-Hati Bicara Soal Agama 

TWITTER | THE NAMAL | THE WIRE 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

3 hari lalu

Pesawat dari maskapai Air India. Odishabytes
Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.


Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

4 hari lalu

Resimen Punjab Angkatan Darat India berbaris selama parade militer tahunan Hari Bastille di Paris, Prancis, 14 Juli 2023. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.


Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

4 hari lalu

Air India Express (tangkapan layar YouTube)
Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.


Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

5 hari lalu

Pulau Veligandu Maladewa (Pixabay)
Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan


4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

6 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.


India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

6 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan ibu negara Jill Biden menghadiri acara tahunan Easter Egg Roll di Halaman Selatan Gedung Putih, Washington, AS, 1 April 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein
India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.


10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

6 hari lalu

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar. Foto: Canva
10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.


6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

8 hari lalu

Taj Mahal, India. Unsplash.com/Jovyn Chamb
6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

8 hari lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.