Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyelidikan HAM PBB Sebut Israel Tak Berniat Lepas Tepi Barat, Ditolak AS

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Api dan asap membubung selama serangan udara Israel di tengah meningkatnya kekerasan Israel-Palestina, di Jalur Gaza selatan, 19 April 2022. Serangan udara Israel menghantam kamp-kamp yang digunakan oleh Hamas dan faksi Gaza lainnya. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Api dan asap membubung selama serangan udara Israel di tengah meningkatnya kekerasan Israel-Palestina, di Jalur Gaza selatan, 19 April 2022. Serangan udara Israel menghantam kamp-kamp yang digunakan oleh Hamas dan faksi Gaza lainnya. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Komisi penyelidikan independen yang dibentuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB setelah perang Gaza 2021 menyimpulkan bahwa Israel "tidak berniat mengakhiri pendudukan" dan mengejar "kontrol penuh" atas apa yang disebutnya Wilayah Pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem Timur, yang diambil oleh Israel dalam perang 1967.

Demikian salah satu kesimpulan penyelidikan tentang konflik Israel Palestina yang diumumkan Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, Selasa, 7 Juni 2022.

Laporan itu juga merekomendasikan Israel harus melakukan lebih dari sekadar mengakhiri pendudukan tanah Palestina yang akan menjadi sebuah negara.

"Mengakhiri pendudukan saja tidak akan cukup," kata laporan itu, mendesak tindakan tambahan untuk memastikan penikmatan hak asasi manusia yang setara.

Israel memboikot penyelidikan Dewan Hak Asasi Manusia PBB itu dan melarang penyelidiknya masuk ke wilayah yang diduduki.

"Ini adalah laporan yang bias dan sepihak yang dinodai dengan kebencian terhadap Negara Israel dan berdasarkan serangkaian panjang laporan sepihak dan bias sebelumnya," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel. 

Mandat penyelidikan yang dipicu konflik 11 hari Mei 2021 di mana 250 warga Palestina di Gaza dan 13 orang di Israel tewas, mencakup dugaan pelanggaran hak asasi manusia sebelum dan sesudah perang dan berusaha untuk menyelidiki akar penyebab ketegangan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menegaskan penolakan Washington terhadap penyelidikan tersebut dan mengatakan laporan itu tidak mengurangi kekhawatiran AS atas "pendekatan sepihak dan bias yang tidak memajukan prospek perdamaian."

Mengutip undang-undang Israel yang menolak naturalisasi bagi orang Palestina yang menikah dengan orang Israel, laporan menuduh negara itu memberikan "status sipil, hak, dan perlindungan hukum yang berbeda" untuk minoritas Arab.

Israel berdalih langkah-langkah tersebut menjaga keamanan nasional dan karakter Yahudi negara itu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Israel menarik diri dari Gaza pada 2005 tetapi, dengan bantuan Mesir, menekan perbatasan daerah kantong yang sekarang diperintah oleh kelompok Islam Hamas. Otoritas Palestina memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas di Tepi Barat, yang dipenuhi dengan pemukiman Israel.

Hamas, yang bersumpah untuk menghancurkan Israel, membuka perang Mei 2021 dengan serangan roket menyusul tindakan Israel mengusir keluarga Palestina di Yerusalem Timur, dan sebagai pembalasan atas serangan polisi Israel terhadap warga Palestina di dekat masjid al-Aqsa, situs tersuci ketiga Islam.

Pertempuran Gaza disertai dengan kekerasan jalanan yang jarang terjadi di Israel antara warga Yahudi dan Arab.

Hamas menyambut baik laporan itu dan mendesak penuntutan para pemimpin Israel atas apa yang dikatakannya sebagai kejahatan terhadap rakyat Palestina.

Otoritas Palestina juga memuji laporan itu dan menyerukan pertanggungjawaban "dengan cara yang mengakhiri impunitas Israel".

Laporan itu akan dibahas di Dewan Hak Asasi Manusia yang berbasis di Jenewa minggu depan. Namun lembaga ini tidak dapat membuat keputusan yang mengikat secara hukum.

Amerika Serikat keluar dari Dewan HAM PBB pada 2018 atas apa yang digambarkannya sebagai "bias kronis" terhadap Israel dan baru bergabung kembali sepenuhnya tahun ini.

Tidak seperti biasanya, komisi penyelidikan Dewan HAM PBB yang beranggotakan tiga orang dari Australia, India dan Afrika Selatan memiliki mandat terbuka. Seorang diplomat mengatakan bahwa mandatnya sudah menjadi masalah sensitif. "Orang-orang tidak menyukai gagasan tentang keabadian," katanya.

Reuters

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

4 menit lalu

Perwira Angkatan Darat Mayor Harrison Mann. foxnews.com
Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.


Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

36 menit lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.


Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

1 jam lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan diparkir di dekat pagar perbatasan sebelum memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka yang memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

Warga Israel yang marah menyerang truk bantuan berisi bahan makanan untuk pengungsi di Gaza. Mereka


Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

4 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menghancurkan selembar kertas dengan judul Piagam PBB dengan mesin saat ia berpidato di depan para delegasi di Majelis Umum PBB sebelum memberikan suara pada rancangan resolusi yang akan mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota. anggota penuh PBB, di New York City, AS 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.


Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

5 jam lalu

Sebuah layar memperlihatkan hasil pemungutan suara selama pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai rancangan resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?


Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

6 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Para pejabat Palestina mengatakan mayat-mayat itu termasuk korban perang Israel-Hamas dan mayat-mayat yang digali ketika pasukan Israel menerobos Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.


Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

7 jam lalu

Reaksi seorang pelayat saat memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.


Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

8 jam lalu

Seorang anak Palestina melihat lokasi serangan Israel di sebuah rumah yang hancur, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Hatem Khaled
Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza


Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

10 jam lalu

Ilustrasi operasi. REUTERS
Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

Top 3 dunia pada 13 Mei 2024, di antaranya berita pasien penerima transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika pertama meninggal


Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

11 jam lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza