TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan minyak asal Italia Eni SpA dan Repsol SA asal Spanyol mendapat izin untuk mengirimkan minyak dari Venezuela ke Eropa mulai bulan depan. Reuters mewartakan pada Senin, 6 Juni 2022, Washington sangat yakin Caracas tidak akan mendapat untung dari transaksi ini karena uang yang diperoleh akan digunakan untuk membayar utang Venezuela.
Amerika Serikat memberikan lampu hijau pada dua perusahaan itu untuk memulai pengiriman minyak dengan harapan minyak mentah tersebut busa membantu Eropa agar tidak terlalu bergantung pada Rusia.
Volume minyak yang akan diterima Eni dan Repsol tidak akan besar. Itu artinya, dampak harga minyak global tidak akan mengalami pergolakan.
"Pengiriman akan diizinkan dalam kondisi minyak yang diterima kedua perusahaan tersebut harus dikirim ke Eropa, bukan le tempat lain," demikian pemberitaan Reuters.
Eni dan Repsol, yang sudah melakukan joint ventures dengan BUMN
Venezuela PDVSA, sekarang bisa melakukan sejumlah pengiriman atas dasar utang yang belum lunas arau dividend yang sudah jatuh tempo. Kesepakatan itu akan melanjutkan pertukaran utang yang tertahan dua tahun lalu.
Pemerintah Venezeula terkena sanksi dari Amerika Serikat selama lebih dari 15 tahun. Larangan terakhir yang dijatuhkan pada Venezuela, yakni pada 2019 lalu menyusul tuduhan kecurangan pemilu.
Sanksi telah membuat semua aset milik pemerintah Venezuela yang ada di
Amerika Serikat dibekukan. Bukan hanya itu, warga negara Amerika Serikat dan perusahaan-perusahaan dilarang bertransaksi dengan otoritas Venezuela.