Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasangan LGBTQ Ukraina Turun ke Medan Perang, Siap Lawan Rusia

Reporter

image-gnews
Pasangan LGBTQ, Anggota Pertahanan Teritorial Oleksandr Zhygan, 37, dan rekannya Antonina Romanova, 37, berjalan ke stasiun untuk menuju ke garis depan, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di stasiun kereta di Kyiv, Ukraina 25 Mei 2022. REUTERS/Edgar Su
Pasangan LGBTQ, Anggota Pertahanan Teritorial Oleksandr Zhygan, 37, dan rekannya Antonina Romanova, 37, berjalan ke stasiun untuk menuju ke garis depan, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di stasiun kereta di Kyiv, Ukraina 25 Mei 2022. REUTERS/Edgar Su
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan gay dari Ukraina, Oleksandr Zhuhan dan Antonina Romanova siap bertugas sebagai tentara. Mereka menggunakan lambang unicorn di seragam tentara yang menggambarkan simbol status sebagai pasangan LGBTQ atau lesbian, gay, transgender dan queer.

Anggota komunitas LGBTQ Ukraina yang mendaftar untuk perang telah menjahit gambar unicorn ke tanda pangkat standar tepat di bawah bendera nasional. Praktik ini mengingatkan kembali pada konflik 2014 ketika Rusia menginvasi Ukraina lalu mencaplok Semenanjung Krimea.

Banyak orang sebelumnya meragukan bahwa ada kaum gay yang bergabung sebagai tentara Ukraina. Zhuhan yang berprofesi sebagai aktor, sutradara dan guru drama menjelaskan kepada Reuters. Ia dan pasangannya Romanova mengenakan seragam tentara siap berperang.

"Jadi mereka (komunitas lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer) memilih unicorn karena itu seperti makhluk tidak ada yang fantastis."

Zhuhan dan Romanova, yang mengidentifikasi sebagai orang non-biner pindah ke Kyiv dari Krimea pada 2014. Mereka bertemu saat pertunjukan teater.

Tidak ada yang terlatih dalam penggunaan senjata. Alih-alih bersembunyi di kamar mandi pada awal perang, mereka akhirnya memutuskan harus berbuat lebih banyak.

"Saya hanya ingat bahwa pada titik tertentu menjadi jelas. Kami hanya memiliki tiga pilihan, bersembunyi di tempat perlindungan bom, melarikan diri atau bergabung dengan Pertahanan Teritorial (sukarelawan). Kami memilih opsi ketiga," kata Romanova dilansir dari Reuters, Selasa, 31 Mei 2022.

Bagi Zhuhan dan Romanova, panggilan mereka memberi mereka rasa tanggung jawab tambahan. "Karena apa yang dilakukan Rusia, mereka tidak hanya mengambil wilayah dan membunuh orang-orang. Mereka ingin menghancurkan budaya dan kami tidak bisa membiarkan ini terjadi," kata Zhuhan.

Tugas pertama mereka di sekitar Mykolaiv di Ukraina selatan, sekitar 135 km (80 mil) dari pelabuhan Odesa, yang lalu mengubah hidup mereka. Mereka bertempur di unit yang sama dan awalnya ketakutan. Zhuhan terjangkit pneumonia, namun menurut pasangan itu, rekan-rekan pejuang menerima mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tidak ada agresi, tidak ada intimidasi. Itu sedikit tidak biasa bagi yang lain. Tapi, seiring waktu, orang-orang mulai memanggil saya Antonina," kata Romanova.

Ada banyak kejutan saat mereka bergabung dengan unit baru di Kyiv pada tiga bulan kedua. Beberapa dari tim Zhuhan dan Romanova mengetahui pasangan LGBTQ tersebut, tetapi para komandan tidak berada di stasiun.

"Saya sedikit khawatir tentang itu," katanya. "Saya tahu bahwa di beberapa unit, aturannya lebih ketat. Tidak seperti itu di unit (pertama) kami."

Kegelisahan Zhuhan meningkat ketika seorang komandan menjelaskan penolakannya untuk menoleransi homofobia. Seorang perwira yang lebih senior mengatakan satu-satunya hal penting di garis depan adalah menjadi pejuang yang baik.

"Hal yang saya khawatirkan adalah jika saya terbunuh selama perang ini, mereka tidak akan membiarkan Antonina mengubur saya seperti yang saya inginkan," kata Zhuhan.

"Mereka lebih suka membiarkan ibuku menguburku dengan pendeta yang membacakan doa-doa konyol. Tapi aku seorang ateis dan aku tidak menginginkan itu," ujarnya.

Baca: Rusia Angkut Baja dari Mariupol, Ukraina: Penjarahan

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

8 jam lalu

Seorang tentara AS mengambil foto pengiriman tank Abrams M1A1 buatan AS pertama yang tiba di negara itu berdasarkan kesepakatan yang diselesaikan pada tahun 2022, di pelabuhan di Szczecin, Polandia, 28 Juni 2023. Cezary Aszkielowicz/ Agencja Wyborcza .pl melalui REUTERS
Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS


WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

9 jam lalu

Seorang pengunjuk rasa yang mengenakan topeng Presiden Rusia Vladimir Putin memegang uang kertas palsu saat ia berdiri di depan poster Alexei Navalny menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa, Swiss, 15 Juni 2021. [REUTERS /Denis Balibouse]
WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.


Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan konferensi video di Moskow, Rusia, 9 September 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.