TEMPO.CO, Jakarta - Suriname akan membuka kedutaan di Yerusalem meskipun tanggalnya belum ditentukan, kata negara Amerika Selatan dan Israel itu, Senin, 30 Mei 2022.
Langkah yang direncanakan kemungkinan akan ditentang oleh Palestina, karena Yerusalem telah menjadi salah satu masalah paling sulit dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Hanya empat negara - Amerika Serikat, Honduras, Guatemala dan Kosovo - saat ini memiliki kedutaan besar di Yerusalem, bukan di Tel Aviv.
Menteri Luar Negeri Suriname Albert Ramdin melakukan kunjungan ke Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, kata pemerintah Israel dalam sebuah pernyataan.
"Dalam pertemuan antara dua menteri luar negeri, Menteri Luar Negeri Suriname mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk segera membuka kedutaan di Yerusalem, ibu kota Israel," kata pernyataan itu.
Ramdin mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak yakin kapan fasilitas itu akan dibuka.
"Belum tahu. Kami sudah menyampaikan niatnya. Konsultasi bagaimana dan apa yang akan dimulai sekarang," katanya.
Niat Suriname ini bertentangan dengan pernyataan negara itu pada 2011 yang mengakui keberadaan negara Palestina. Menurut kantor berita Palestina Wafa pada 2 Februari 2011, Presiden Mahmoud Abbas menyambut baik pengakuan Suriname atas negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967.
Presiden telah bertemu dengan Presiden Suriname Dési Bouterse dalam kunjungan ke Brasil pada Desember 2010.
Menteri Luar Negeri Riyad Malki juga menyambut baik pengakuan tersebut, dengan mengatakan “meningkatnya jumlah negara yang mengakui negara Palestina adalah pencapaian nyata bagi diplomasi Palestina, dan merupakan tanggapan praktis terhadap kebijakan pendudukan dan pemukiman ilegal di samping semua upaya untuk mendiskreditkan kepemimpinan Palestina.”
Presiden Suriname mengumumkan pengakuan dan dukungan negaranya terhadap negara Palestina merdeka di dalam perbatasan tahun 1967 dalam sebuah surat yang dia kirimkan kepada Abbas melalui duta besar non-residen Palestina di Brasil.
Bouterse juga mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyatakan pengakuannya atas negara Palestina.
Negara Palestina diakui secara internasional dalam upaya mendorong kelahirannya.
Palestina menginginkan Yerusalem Timur, yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967, sebagai ibu kota negara masa depan. Israel menganggap semua kota, termasuk sektor timur yang dicaploknya setelah perang 1967, sebagai ibu kotanya.
Suriname menunjuk duta besar non-residen untuk Israel, Stevanus Noordzee, pada bulan Maret.
Pada saat itu, Suriname mengatakan pihaknya mengharapkan hubungan dengan Israel semakin dalam dengan penunjukan tersebut. Suriname memiliki komunitas Yahudi kecil. Populasi terbanyak adalah keturunan India (27 persen), keturunan Afrika (21 % Maroon-Bushinengue dan 15% Creole) dan Jawa
13 %.
Reuters | Wafa