TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Raja Spanyol Juan Carlos I pulang kampung pada Kamis, 19 Mei 2022 setelah dua tahun eksil atau mengasingkan diri ke Abu Dhabi. Kepulangan Juan Carlos I ke Spanyol secara tak langsung membuka kembali luka lama setelah permasalahannya di masa lalu dianggap belum tuntas.
Juan Carlos I, 84 tahun, punya nama lengkap Juan Carlos Alfonso Víctor María de Borbón y Borbón-Dos Sicilias. Dia menjadi Raja Spanyol setelah Francisco Franco, yang memimpin Spanyol pada 1939, menominasikannya untuk menjadi kepala negara berikutnya.
Dalam silsilah Kerajaan Spanyol, Juan Carlos I adalah cucu Raja Alfonso XIII. Juan Carlos I menjadi Raja pada 22 November 1975, atau persisnya dua hari setelah kematian Franco, pemerintahan monarki pertama di Spanyol sejak 1931.
Juan Carlos I memerintah Spanyol pada periode 1975 - 2014. Dia turun tahta digantikan oleh putranya Raja Felipe VI setelah 39 tahun memegang tahta.
Salah satu jasa Juan Carlos I adalah membantu mengarahkan Spanyol kembali ke demokrasi setelah kematian Francisco Franco pada 1975, yang dikenal diktator. Akan tetapi skandal satu ke lainnya yang melibatkan keluarga terus bertumpuk pada tahun-tahun terakhir pemerintahannya.
Sejak menjadi raja pada Juni 2014, Raja Felipe VI sudah berusaha menjauhkan diri dari ayahnya. Dia bahkan menghapus ayahnya dari gaji rumah kerajaan untuk membantu membangun kembali citra Kerajaan Spanyol.
Juan Carlos I meninggalkan Spanyol pada Agustus 2020 atau ketika jaksa Spanyol dan Swiss menyelidiki keterlibatannya dalam dugaan pelanggaran keuangan.
Jaksa Spanyol tidak menemukan bukti untuk membawa mantan raja ke pengadilan, sebab banyak dari dugaan perilaku buruk terjadi ketika Juan Carlos I memiliki kekebalan hukum sebagai Raja Spanyol. Skandal yang menyeret Juan Carlos I, diduga melibatkan jutaan uang euro dalam rekening yang tidak dipublikasi detailnya.
Tindak penipuan potensial lainnya berada di luar undang-undang pembatasan. Jaksa dalam kesimpulan mereka mengatakan, investigasi tersebut menghasilkan pemulihan denda dan pajak sebesar 5,1 juta euro untuk pendapatan yang gagal diumumkan Juan Carlos kepada otoritas pajak Spanyol.
Jaksa Swiss juga membatalkan penyelidikan mereka. Meskipun Juan Carlos I bukan salah satu subjek utama penyelidikan Swiss, jaksa mengatakan mereka menemukan diduga Juan Carlos I menerima US$ 100 juta dari kementerian keuangan Saudi pada 2008, sebelum dia mengundurkan diri sebagai raja.
Penyelidikan juga menemukan jutaan lagi yang diterima oleh raja atau mantan rekannya, pengusaha Denmark-Jerman Corinna Larsen.
Juan Carlos I masih bisa diadili di Inggris dalam kasus pelecehan yang diajukan terhadapnya oleh mantan kekasihnya warga negara Denmark Corinna zu Sayn-Wittgenstein. Pengadilan Tinggi Inggris pada Maret 2022 menyatakan, Carlos tidak memiliki hak imunitas kedaulatan, yang bisa membatalkan segala tuntutan.
Sayn-Wittgenstein Sayn yang sekarang tinggal di Inggris, telah bersaksi bahwa dia terlibat asmara dengan mantan raja dan menerima informasi dan dokumen keuangan darinya. Dia menuduh mengalami sejumlah tindak pelecehan antara 2012 dan 2020.
Kerajaan Spanyol menolak berkomentar. Sedangkan Juan Carlos I membantah tuduhan ini dengan menyebut tuduhan tidak berdasar, seperti yang dikatakannya pengadilan.
THE INDEPENDENT | REUTERS
Baca juga: Rusia Usir 85 Diplomat Italia, Prancis, Spanyol sebagai Pembalasan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.